Meningkatkan Ibadah Lebih Penting Daripada Mencari Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batang – Safari Ramadhan Penyuluh Agama Islam KUA Reban yang digelar sejak tanggal 19 April 2021 lalu berakhir pada Rabu (5/05) Plt Kepala KUA Kecamatan Reban H. Zahid Luthfi secara resmi menutup rangkaian safari putaran terakhir yang gelar di masjid besar Baitussalam Kecamatan Reban.

Dalam sambutannya H.Zahid Lutfi mengatakan bahwa safari ramadhan tahun 1442 H ini dilaksanakan sebagai program unggulan Penyuluh Agama Islam kecamatan Reban. Melalui kegiatan ini, jamaah masjid dan mushala diharapkan memperoleh pencerahan seputar amaliyah ibadah puasa ramadhan dan menerima informasi terkait program-program Kementerian Agama RI.

Alhamdulillah, hari ini safari ramadhan yang terakhir. Mudah-mudahan kegiatan semacam ini bisa ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang,” kata H .Zahid Lutfi.

Dia juga menegaskan bahwa pihaknya mengapresiasi peran serta penyuluh dalam mensosialisasikan program Kementerian Agama, utamanya sosialisasi tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan 5M pada tempat ibadah.

Berkaitan dengan momen ramadhan yang sudah memasuki minggu akhir, H. Zahid Lutfi juga seputar keutamaan malam lailatul qadar. Dari berbagai literatur yang ada menyebut malam mulia itu jatuh pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Orang yang beribadah pada malam itu akan mendapatkan pahala seperti pahala ibadah seribu bulan.

“ Dari berbagai keterangan hadits dan pendapat ulama, malam lailatul qadar jatuh pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Tepatnya pada malam-malam ganjil, oleh karena itu, kaum muslim jangan hanya fokus mencari tanda-tanda kapan datanganya malam lailatul qadar itu tapi yang lebuh utama fokus meningkatkan amaliyah di malam-malam akhir ramadhan itu, Hikmah dirahasiakanya malam lailatul qadar ini salah satunya agar kita senantiasa tergerak hatinya untuk berusaha, bersemangat dalam menjalankan ibadah, seperti terawih, bertadarus Alquran dan ibadah lainya, ” tambahnya.

Dia melanjutkan, beberapa kejadian maha dahsyat juga mengiringi keagungan malam lailatul qadar. Diantaranya adalah fenomena proses turunya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW hingga menjadi mukjizat yang dapat disaksikan oleh umatnya hingga saat ini.

Sementara itu koordinator Penyuluh Agama kecamatan Reban, Ahmadi menyampaikan rasa bersyukur karena kegiatan ini berjalan sesuai dengan yang diprogramkan. Kedepan akan banyak lagi masjid-mushala di kecamatan Reban yang akan disambangi oleh para penyuluh

“ Berkaca dari kegiatan safari perdana ini, insyallah tahun depan akan lebih baik lagi,” tandasnya.

Program Safari ramadhan ini telah menyasar sedikitnya 11 masjid-musala di berbagai desa di Kecamatan Reban. Dimulai menjelang shalat dhuhur dan diisi dengan ceramah agama yang disampaikan secara bergiliran oleh 8 orang penyuluh . (Zaenal Faizin / Zy)