Batang – Sebagai bentuk penguatan kerjasama lintas sektor, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Batang berkesempatan menghadiri dan bertindak sebagai narasumber pada acara Pembinaan Para Kader BKL (Bina Keluarga Lansia) pada Kamis (25/11) di Aula Balai Penyuluhan KB Kecamatan Batang. Sebanyak 23 kader BKL sebagai peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Koordinator PLKB Kecamatan Batang, Kushandayani menjelaskan bahwa kegiatan yang didanai oleh DP3AP2KB ini diadakan untuk memberikan pembekalan kepada para perwakilan dari Desa/Kelurahan se Kecamatan Batang yang mengelola wadah pemberdayaan lansia sebagai Kader BKL.
” Kita semua mengalami proses penuaan secara terus menerus yang di tandai dengan menurunnya daya tahan fisik, yaitu semakin rentannya daya tahan fisik terhadap serangan penyakit sehingga di sinilah kita sangat membutuhkan suatu wadah atau tempat di tingkat RW seperti halnya BKL,” jelas Kushandayani
BKL tidak akan berjalan, lanjutnya tanpa adanya kader dan kepengurusan yang baik. Mereka adalah anggota masyarakat yang secara sukarela bersedia mendukung kegiatan BKL dan bersedia mengikuti pelatihan dan mampu menghadapi pembinaan lansia.
“ Agar BKL dapat berjalan maka kita melibatkan masyarakat yang mau dan sukarela menjadi pengurus dan mau dilatih sehingga akan mampu menjadi kader yang menguasai materi untuk menggerakkan dan melaksanakan program BKL itu,” lanjutnya.
Sementara itu Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Batang Slamet Hasanudin, menyatakan siap membantu para Kader BKL untuk menguatkan spiritual para lansia. Menurutnya dimensi spiritualitas sangat penting untuk memberi makna pada kehidupan seseorang.
” Kami dari KUA siap membantu para Kader BKL untuk menguatkan spiritual para lansia karena dimensi ini sangat penting untuk memberi makna pada kehidupan seseorang,”kata Slamet
Dia juga menegaskan bahwa tingkatan spiritualitas seseorang akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang menghadapi kesulitan, pengalaman penyakit, dan untuk penerimaan lebih baik terhadap menurunnya kapasitas fungsional akibat proses penuaan. Menjaga level spiritualitas agar tetap baik dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia baik secara fisik dan psikologis.
“Spiritualitas seseorang akan sangat mempengaruhi bagaimana dia menghadapi kesulitan,penyakit, dan untuk penerimaan lebih baik terhadap menurunnya kapasitas fungsional akibat proses penuaan. Menjaga level spiritualitas agar tetap baik dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia baik secara fisik dan psikologis,” pungkasnya. (hasanudin/Zy)