Kab. Pekalongan – Hari Guru Sedunia diadakan setiap tahun pada tanggal 5 Oktober untuk menghormati dan memberi penghargaan pada profesi guru di seluruh dunia.
Satu setengah tahun setelah pandemi Covid-19, pendidikan di seluruh dunia menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Proses belajar mengajar tatap muka yang dengan terpaksa dibatasi, bahkan ditiadakan memunculkan ancaman terjadinya learning lost yakni hilangnya kemampuan dan pengalaman belajar pada siswa.
M. Syaikhul Alim, Kepala MI Sullam Taufiq Kajen mengungkapkan bahwa Meskipun belum normal sepenuhnya, Situasi pandemi Covid-19 sudah mulai membaik dengan dimulainya simulasi dan PTM Terbatas.
“Dalam momen peringatan Hari Guru Sedunia tahun 2021, para guru di seluruh dunia akan menghadapi tantangan untuk melakukan pemulihan sistem pendidikan pasca-pandemi,” jelasnya.
Syaikhul Alim menambahkan Hari Guru Sedunia diadakan setiap tahun pada tanggal 5 Oktober untuk menghormati dan memberi penghargaan pada profesi guru di seluruh dunia. Peringatan Hari Guru Sedunia dilakukan untuk memeringati penandatanganan rekomendasi tentang status guru oleh ILO dan UNESCO pada 1966
Pada peringatan Hari Guru Sedunia 2021 UNESCO mengusung tema “Guru di Jantung Pemulihan Pendidikan”. Dengan tema ini, diharapkan akan ada dukungan bagi para guru untuk berkontribusi penuh pada proses pemulihan pendidikan. Guru juga harus bisa memastikan para siswa menerapkan adaptasi dengan kenormalan baru. (Msa/Ant).