Muntilan Bersholawat, Tunjukkan Prestasi Santri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Penyuluh Agama KUA Kecamatan Muntilan beserta pengurus Badko LPQ Kecamatan Muntilan yang terangkum dalam Forum Silaturahim Guru Ngaji (Forsila) Kecamatan Muntilan mengadakan peringatan hari santri yang seharusnya pada tanggal 22 oktober diperingati pada Minggu, (30/10/200).

Hari santri merupakan salah satu hari untuk memperingati peran besar para kiai, ulama dan santri dalam perjuangan melawan penjajah yang bertepatan dengan resolusi jihad dari KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Sejarah membuktikan, pesantren bersama dengan pejuang lainnya memiliki peran yang sangat penting dalam merebut kembali kedaulatan Negara Republik Indonesia dari penjajahan bangsa asing, perang historis dari kaum santri adalah mereka ikut berjuang dan memiliki peran dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Resolusi jihad merupakan bukti komitmen kaum santri untuk berjuang menjaga NKRI yang menginspirasi Bung Karno (1901-1970) sebagai presiden, dan Bung Tomo (1920-1981) sebagai pejuang untuk gigih membela negara.

Untuk memaknai perjuangan itu, hari santri menjadi momentum untuk mengingat usaha para kiai dan komunitas pesantren dalam membela bangsa. Tanggal 22 oktober sangat tepat ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional, karena ini merupakan momentum bersejarah di mana Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari menggemakan fatwa membela tanah air sebagai Resolusi Jihad.

Hari Santri Nasional Tahun 2022 yang bertepatan di bulan Rabiul Awal atau bulan kelahiran Baginda Rasulullah SAW mengambil tema 1001 Santri Bersholawat. Kegiatan diselenggarakan di Ponpes Jogo Rekso Gunungpring Muntilan.

“Pada awalnya kami memprediksi pendaftar hanya sekitar lima ratus santri, berhubung antusias dari pendaftaran peserta (santri) yang luar biasa, kami membuat keputusan untuk merubah tema menjadi Santri Muntilan bersholawat,” ungkap Umi Azizah, Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kecamatan Muntilan.

Peserta yang hadir terdiri dari santri TPQ, Madin dan Pondok Pesantren, Ustadz/ Ustadzah dan wali santri. Kegiatan dihadiri Forkompincam Muntilan, UPT Disdikbud Kecamatan Muntilan, Pemerintah Desa Gunungpring, Ketua Badko LPQ Kabupaten Magelang, Ketua FKPAI Kecamatan Mungkid dan Ketua Badko LPQ Kecamatan Mungkid.

Kegiatan dimeriahkan oleh Grup Hadrah Fajar Shodiq dari Drojogan Adikaro Muntilan, Afifah Nabil Hasna Aisy dari Ponpes Nurul Falah Bintaro Gunungpring Muntilan dan Kak Damar. Kak damar membawakan beberapa tema dongen diantaranya Jadi anak Islam harus rajin sholat, santri harus menjaga ukhuwah islamiyah, ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami kekurangan dan kelebihan), ta’awun (tolong menolong), takaful (menjamin keamanan).

Dalam kesempatan tersebut Atok Rahman Hakim, Ketua Badko LPQ Kabupaten Magelang hadir memberikan sambutannya. “Lanjutkan kegiatan seperti ini dan lebih inovatif. Hari santri nasional merupakan kado dari Presiden Ir. Joko Widodo untuk jasa para kyai dan santri yang telah ikut andil berjuang memerdekakan Indonesia,” katanya.

Menyikapi perayaan hari santri, Atok berpesan “Jika ada orang atau kelompok yang tidak suka dengan hari santri nasional maka kita harus melawan dengan cara menunjukkan prestasi yang dimiliki santri,” ungkapnya memberikan semangat pada para santri.(FS/Sua)