Nguri-Uri Budaya, Keluarga Kankemenag Kota Semarang Datangi Sentra Batik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementerian Agama (Kankmenag) Kota Semarang beserta keluarga dan pensiunan, mengadakan kegiatan family gathering dan study tour di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Boyolali dan Magelang,Sabtu (11/6/2022). Ada 27 peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan yang diinisiasi secara spontan oleh pegawai Sub Bagian Tata Usaha (Subbag TU), mendapat respon baik, kerana tujuan kegiatan adalah untuk mempererat tali silaturahmi dan menambah pengetahuan. Hal ini dituturkan oleh Rachmad Pamudji selaku Kepala Subbag TU.

Waduk Cengklik Kabupaten Boyolali menjadi tujuan pertama, dilanjutkan dengan Svargabumi di wilayah pelataran Candi Borobudur Magelang. Dari Svargabumi, peserta dipandu oleh petugas menuju ke destinasi-destinai selanjutnya, seperti Candi Pawon, sentra batik dan pengolahan jamur, dengan menggunakan beberapa mobil Volkswagon (VW) safari.

Sentra batik yang menjadi tujuan rombongan dari Kankemenag Kota Semarang kali ini adalah Dusun Tingal, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Di salah satu rumah batik, Tingal Art, peserta diajarkan bagaimana cara membatik. Kegiatan ini sangat menarik minat anak-anak yang ikut dalam rombongan tersebut.

“Seru, kami diajarkan cara melukis menggunakan canting dan malam. Tidak hanya itu, hasil membatiknya pun bisa kami bawa pulang, jadi bisa untuk buah tangan keluarga yang di rumah,” ujar Naufal, putra salah satu ASN Kankemenag Kota Semarang, yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Tidak hanya Naufal, beberapa anak-anak ASN Kankemenag lainnya juga ikut belajar membatik, seperti Ahza dan juga Lia. Dengan penuh ketelatenan, anak-anak yang masih berusia TK dan SD ini, nampak senang dan menikmati belajar membatik. “Besok kesini lagi ya bu,” ujar Lia saking antusiasnya, yang disambut tawa oleh peserta lainnya.

Mereka belajar membatik dengan menggunakan media kain mori seukuran sapu tangan, dengan berbagai sketsa yang telah disediakan oleh pengelola.

Mindarsih Sulami, pensiunan ASN Kankemenag Kota Semarang, yang baru saja memasuki masa purna tugas pada bulan Juni 2022, yang ikut dalam rombongan, juga mengatakan ketertarikannya dengan pelatihan membatik. “Sepertinya menarik jika dilakukan di rumah, sambil mengisi waktu luang, selain momong cucu,” tuturnya.

Aris Kurniansyah, pensiunan ASN Kankemenag Kota Semarang lainnya mengapresiasi destinasi ini, menurutnya hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kearifan budaya lokal, serta memperkenalkan generasi muda terhadap warisan leluhur bangsa. “Perlu diketahui, pada zaman dahulu, batik juga dijadikan media dakwah agama Islam. Sejarah juga mencatat, penyebaran agama Islam salah satunya juga melalui perdagangan batik,” terangnya.(Rus/NBA/rf)