Peserta Maulid Akbar 2022 Itu Memutihkan Kota Pekalongan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Pekalongan – Ribuan orang menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kanzus Sholawat, Minggu (30/10/2022). Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Para peserta Maulid Akbar 2022 itu memutihkan Kota Pekalongan dengan pakaian serba putih. Ribuan manusia tersebut menyemut sejak pagi hari. Bahkan banyak diantara mereka yang datang pada hari sebelumnya. Kendaraan dari berbagai daerah juga terparkir di sepanjang Jalan Pantura di dekat Kanzus Sholawat.

Para peserta terlihat semangat bersama-sama jalan kaki dari Jalur Pantura menuju Kanzus Sholawat di kediaman Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya Luthfi. Jaraknya sekitar 1 kilometer. Rombongan juga terlihat menyemut sepanjang rel kereta api di Kelurahan Noyontaan, Pekalongan Timur

Salah seorang peserta, Afwan, 68, menjelaskan jika dirinya berangkat dari Kabupaten Pati pada hari Sabtu (29/10/2022). Afwan berangkat bersama 100-an orang rombongan pukul 20.00 WIB. Mereka datang dengan lima mobil.

“Untuk tahun ini tampaknya luar biasa. Saya memang jamaah sini. Dari tadi malam di sini sudah penuh,” ucapnya.

Beberapa pejabat tinggi negara juga menghadiri Maulid Akbar tersebut. Diantaranya Komisaris PT KAI dan mantan ketua PBNU KH Said Aqil Siradj, Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Komjen Pol Boy Rafli Amar dan lain sebagainya.

Dalam sambutannya, KH Said Aqil Siradj menjelaskan jika saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami serangan-serangan budaya. Serangan itu dilakukan melalui dunia maya, seperti medsos, YouTube, Google, hingga WhatsApp. Sehingga generasi muda tidak bangga terhadap budaya sendiri. Tidak bangga dengan leluhurnya.

Serangan-serangan kultur itu akan menggerogoti budaya, akhlak masyarakat. Untuk mempertahankan budaya, harus sering mengadakan Maulid Nabi. Kegiatan itu dijadikan sebagai benteng budaya. Selama ada Maulid Nabi akhlak akan selalu terjaga.

“Kecintaan kita terhadap nabi Muhammad SAW kita jadikan energi spiritual. Kita jadikan kekuatan rohani, kita jadikan energi yang semakin memperkuat semangat beragama dan semangat berbangsa dan bernegara.” terangnya. (yan/bas/@nSi/bd).