Boyolali – Berdasarkan prediksi Data Astronomi, Gerhana Bulan total akan terjadi pada Rabu tanggal 26 Mei 2021 pada pukul 18.09 WIB -20.51 WIB. Gerhana Bulan adalah fenomena yang terjadi di saat posisi Bumi, Bulan dan Matahari sejajar, di mana cahaya matahari yang sampai ke Bulan terhalang oleh bayangan Bumi. Sementara itu, Gerhana Bulan Total terjadi ketika Bulan masuk ke dalam umbra (kerucut inti dari bayangan Bumi). Gerhana Bulan Total yang terjadi pada hari ini cukup berbeda dan disebut sebagai “Super Blood Moon”.Hal ini lantaran gerhana bulan yang terjadi bertepatan dengan Super Moon atau Bulan yang berada di posisi terdekatnya dengan Bumi atau disebut juga dengan posisi perigee. Maka dari itu, fenomena yang terjadi ini merupaka fenomena yang spesial.
“Sabda Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam tentang Gerhana dari sahabat al-Mughirah bin Syu’bah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,: ”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat (tanda) di antara ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang atau karena hidup (lahirnya) seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka berdoalah kepada Allah dan sholatlah hingga tersingkap kembali.” (HR. Al-Bukhari).” Hadis Nabi tersebut disampaikan Kepala KUA Kec. Cepogo Saiful Anwar, mengawali pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan di masjid Al- Huda Komplek Pondok Pesantren Al Huda Doglo, Cepogo, Boyolali Rabu (26/5).
Dalam khutbahnya Saiful menyeru kepada para jamaah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. ketika terjadi sesuatu yang di luar kebiasaan, seperti gerhana matahari ataupun bulan kita seyogyanya memohon turunnya rahmad dan barokah, ataupun kita memohon dijauhkan dari segala wabah dan musibah, maka doa tersebut harus kita sertai dengan ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Jamaah shalat gerhana yang dimulyakan Allah, saat terjadi fenomena alam seperti gerhana bulan pada malam hari ini marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan memperbanyak istighfar dan dzikir seraya memohon ampunan kepada Allah SWT,”kata saiful dalam khutbahnya
Selanjutnya, Saiful Anwar juga menerangkan bahwasaanya ketika zaman Rasulullah SWT pernah juga terjadi gerhana seperti sekarang. Bahkan putra Rasulullah SWT yang bernama Ibrahim meninggal pada saat terjadi gerhana matahari.
“Saat terjadi Gerhana, umat Islam dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya, Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim bahwa pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terjadi gerhana matahari. Lantas Baginda Nabi bersegera menuju masjid lalu shalat kusuf bersama para sahabatnya. Kemudian beliau menyampaikan khutbah. Di antara yang beliau sampaikan dalam khutbah itu adalah: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat (tanda) di antara ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang atau karena hidup (lahirnya) seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka berdoalah kepada Allah dan sholatlah hingga tersingkap kembali,” Hadits Riwayat Imam Bukhari,” lanjutnya.
Kegiatan Shalat gerhana bulanyang diselenggarakan di masjid Al- Huda Komplek Pondok Pesantren Al Huda Doglo, Cepogo, Boyolali yang dilaksanakan setelah shalat maghrib tersebut berlangsung dengan tertib dan menerapkan protocol kesehatan secara maksimal. (Zoelva/Jaim/rf)