Revitalisasi Wajah Kementerian Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sukoharjo – Wajah awal dari kementerian Agama adalah KUA (Kantor Urusan Agama) karena ia sudah menjalankan fungsi-fungsi kepenghuluan jauh sebelum Indonesia merdeka.

Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng Musta'in Ahmad mengungkapkan hal tersebut dalam kegiatan Pembinaan Aparatur Sipil Negara Jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo yang digelar di Hotel Tosan Sukoharjo dan dihadiri oleh 56 peserta yang terdiri dari Kasi dan Penyelenggara di lingkungan Kankemenag, Kepala KUA, Kepala Madrasah dan Penyuluh Fungsional se-Kabupaten Sukoharjo. Jumat(21/05).

Oleh karenanya, Musta’in memandang perlu untuk mendukung gerakan revitalisasi KUA, agar tidak ter-imagekan hanya melayani urusan pernikahan semata, akan tetapi ia juga mampu hadir ditengah-tengah masyakat yang ingin mencari jawaban atas persoalan zakat, wakaf, kerukunan umat beragama, pembinaan keagamaan dan seterusnya. “ Saat ini masyarakat kita hanya menyimpulkan bahwa KUA kita hanya mengurusi urusan pernikahan saja, karena kita tidak bercerita tentang kegiatan yang lain tentang wakaf, zakat kerukunan umat beragama, pembinaan keagamaan.” Jelas Musta’in Ahmad. ”KUA akan kita jadikan sebagi wajah terdepan yang menarik bagi kementerian agama dengan segala kekurangan dan potensi yang dimiliki tentu kita akan lakukan perbaikan-perbaikan.” Imbuhnya lagi.

Terkait dengan isu-isu aktual yang berkembang di masyarakat Musta’in berpesan agar sebagai insan Kemenag harus mampu hadir sebagai kepanjangantangan dari pemerintah untuk menyampaikan berbagai kebijakan kepada masyarakat dengan baik. Masyarakat harus memperoleh pemahaman yang benar terhadap suatu permasalahan sehingga akan mampu meredam berkembangnya gejolak ditengah-tengah masyarakat. “Kita sebagai aparatur pemerintah malah menyerang sendiri kebijakan-kebijakan dari pemerintah itu sama saja dengan meludahi langit. Justru kemudian kita harus memberi penjelasan yang baik ” tegas Musta’in.

Lebih jauh Musta’in menerangkan, bangsa Indonesia telah berhasil membuat model cara hidup bersama yang terkristalisasi dalam tiap-tiap butir Pancasila, “ Kita wajib bersyukur karena kita betul-betul punya founding fathers yang mumpuni sehingga apa yang diputuskan saat itu menjadi landasan yang kuat.” Terangnya. “Bangga dengan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Kekhasan bangsa Indonesia yang terkristalisasi dalam nilai-nilai Pancasila, inilah kekhasan kita yang terumus benar didalam Pancasila, yang kesemua landasannya adalah nilai-nilai agama” tandas Kakanwil.

Seusai Kegiatan pembinaan tersebut, Kakanwil melanjutkan dengan melakukan kunjungan kerja ke MI Wali Songo Jagan Sukoharjo didampingi oleh Kakankemenag Kabupaten Sukoharjo Ihsan Muhadi. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mentasyarufkan ZIS, sebesar 25 juta Rupiah untuk renovasi ruang kelas pada MI Walisongo Jagan Sukoharjo yang terkena musibah bencana alam sekaligus menghibahkan sebuah mobil untuk melengkapi kebutuhan transportasi dan akomodasi pada madrasah tersebut. (djp/rf).