Kudus – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2017 Kabupaten Kudus, terdapat serangkaian kegiatan salah satunya kegiatan Santri Preneurship yang dilaksanakan pada hari Jum’at hingga Sabtu, Tanggal 20-21 Oktober 2017, di Hotel @ Hom Kudus.
Seminar ini diikuti oleh perwakilan santri dari Fatayat, Ansor, IPNU-IPPNU, dan pondok pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Kudus.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban kita sebagai santri sekaligus sebagai bagian dari masyarakat. Memperkokoh karakter dan jati diri para santri sebagai generasi penerus bangsa. Meningkatkan kemandirian, kedewasaan dalam upaya kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa serta mengenali permasalahan dengan solusi pemecahan dan penguatan kelembagaan dan wawasan kebangsaan para santri.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, yang diwakili oleh Kasi PD Pontren Kafit .dalam sambutan arahannya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi dengan Kesbang Pol Jateng dan Pemerintah Kabupaten Kudus yang memfasilitasi sehingga serangkaian kegiatan hari santri dapat berjalan dengan baik dan lancar
“Melalui agenda seminar preneurship ini menjadikan para santri tambah edukasi dan wawasannya sehingga santri tidak hanya mengkaji ilmu agama saja tetapi juga memerlukan bekal pelatihan kegiatan-kegiatan wirausaha.” katanya
Karena santri era sekarang ini dituntut untuk bisa mandiri dan inovasi, seperti yang sedang giat digalakkan dan mendapat dukungan dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo bahwa santri harus mumpuni dalam berbagai bidang sehingga santri bisa eksis dan mampu menjawab tantangan era globalisasi dan iptek ini.
Dengan bekal entrepreneurship diharapkan para santri yang telah lulus dan kembali ke masyarakat siap untuk beradaptasi dan mampu berperan sehingga tidak hanya pintar dalam ilmu agama tapi juga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sehingga terjadi perubahan mindset pada para santri untuk membekali dirinya dengan ilmu agama, akhlag dan wirausaha sehingga dapat menunjukkan jati dirinya sebagai santri yang handal dan tangguh.
Harapannya santri di Kabupaten Kudus ini hendaknya bisa menjadi tauladan bagi daerah lainnya, sehingga Kabupaten Kudus yang terkenal dengan kultur masyarakatya yang religius tapi juga pandai berdagang sesuai dengan slogan GUSJIGANG, BAGUS, NGAJI LAN DAGANG. (Eti/bd)