Boyolali (Bimas Hindu) – Seni adalah wujud hasil cipta, rasa dan akrsa yang dimiliki oleh setiap manusia yang dapat dituangkan melalui berbagai wujud dan makna yang memiliki nilai luhur.
Dalam Agama Hindu seni digunakan sebagai sarana untuk dapat meningkatkan sradha bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dalam perkembangan seni budaya dewasa ini Agama Hindu selalu memanfaatkan semua jenis seni dalam setiap ritualnya: seperti seni suara, sastra, lukis, ukir, patung, musik dan tari. Oleh karena itu, maka seni dan budaya dalam masyarakat Hindu tetap harus dijaga dan dilestarikan pada generasi milineal sehingga seni budaya agama Hindu tetap exist seiring perkambangan jaman.
“Untuk menumbuh kembangkan kecintaan pada seni dan budaya pada generasi muda Hindu perlu adanya stimulus-stimulus yang dapat menggugah kesadaran mereka terhadap aset seni dan budaya Agama Hindu,” kata Jaka Suyitna selaku perwakilan dari Bimas Hindu Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah melalui pembinaan Seni Keagamaan Generasi Muda Hindu di Wantilan Pura Bhawana Tata Kabupaten Boyolali. (9/5)
Dalam giat tersebut melibatkan langsung peserta Pasraman, dihadiri oleh Tokoh – tokoh Agama Hindu Kabupaten Boyolali serta Parisada Hindu Dharma Kabupaten Boyolali. Acara tersebut selain bertujuan untuk memotivasi generasi melenial untuk belajar seni dan budaya Agama Hindu juga sebagai ajang silaturahmi pendekatan serta dapat memeberikan stimulus secara langsung kepada generasi muda saat ini.
Telihat antusiasme para peserta pasraman yang mengikuti pembinaan dengan menyuguhkan lafalan serta hafalan Sloka-Sloka dari kitab suci Agama Hindu seperti Bhadgawadgita dan sloka Sarasamuscaya. Harapanya juga diikuti oleh kesadaran yang tumbuh dari dalam diri mereka untuk ikut menjaga dan melestarikan seni dan budaya pada umumnya dan seni keagamaan Hindu pada khususnya,sehingga tetap exist seiring perkambangan jaman. (wl/qq)