Sinergitas Lintas Sektoral dan Lintas Agama Berdampak pada KUB di Kota Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Ketua Panitia Tim Komparasi Kota Semarang, Pdt. Sediyoko ditemui di sela-sela kegiatan menyampaikan, kegiatan studi komparatif yang dilaksanakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Semarang merupakan program rutin yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) Kota Semarang.

Ia menuturkan, tahun ini, selama 3 hari (8-10 Desember 2022), FKUB Kota Semarang memilih Kota Mojokerto dan Kota Batu sebagai tujuan studi komparasi.

Peserta kegiatan kali ini terdiri dari pengurus FKUB dan tokoh lintas agama Kota Semarang yaitu, KH. Mustam Aji selaku Ketua FKUB Kota Semarang, Syarif Hidayatullah Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) yang sekaligus Sekretaris FKUB Kota Semarang, tokoh agama Islam terdiri dari Juma’i, In’amuzzahidin, dan Sholichul Hadi, tokoh agama Kristen terdiri dari Pdt. Sediyoko dan Pdt. Immanuel Agus Purwadi, tokoh agama Katolik terdiri dari YL Sukestiyarno, Y. Edy Riyanto, dan Wasino, tokoh agama Hindu terdiri dari I Nengah Wirta Darmayana dan I Wayan Sadia, tokoh agama Budha yaitu Sabar Narimo, serta tokoh agama Khonghuchu, WS Indriani Hadisumarto dan Indriani Lukito.

Selain itu turut pula instansi pembina FKUB yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang.

Adapula peserta dari Tim Sekretariat FKUB Kota Semarang, yang selalu sigap membantu pengadministrasian, pemenuhan perlengkapan dan pendokumentasian selama berlangsungnya kegiatan.

Di waktu yang sama, KH. Mustam Aji mengucap syukur dan terima kasih atas adanya koordinasi dan kerjasama yang terbangun harmonis di Kota Semarang. “Alhamdulillah Kota Semarang telah beberapa kali menerima Harmony Award dari Menteri Agama. Tanpa kebersamaan, koordinasi dan komunikasi intens di antara instansi dan lembaga termasuk lembaga lintas agama maka penghargaan tersebut mustahil diperoleh,” tuturnya.

“Dengan turut sertanya peserta lintas agama dari pengurus FKUB dan tokoh agama serta instansi pemerintah sebagai pembina KUB menunjukkan bahwa telah terbangun sinergi yang mantap dan harmonis terkait KUB di Kota Semarang,” lanjutnya.

Ia mengungkapkan, dengan sinergitas tersebut memiliki dampak terhadap KUB di Kota Semarang. “Tentu hal ini berdampak pada kerukunan umat beragama di Kota Semarang, yang harus selalu diupayakan dan diciptakan bersama,” pungkasnya.(Hanum/Dintha/NBA/bd)