Boyolali – Ratusan Siswa siswi Madrasah Aliyah Al- Ihsan Doglo, Boyolali mengikuti Apel Santri Milenial Generasi Tangguh Patriot Merah Putih di Lapangan Penggung, Boyolali, Senin (14/2). Kegiatan ini merupakan Kerjasama Kodim 0274 Boyolali, Polres Boyolali dengan Pondok Pesantren Al Huda Doglo, Boyolali dalam rangka pembekalan wawasan kebangsaan serta bahaya paham-paham radikalisme.
Kepala Madrasah Aliyah Al- Ihsan, Hj. Hilma A’yunina, menyambut baik kegiatan ini. Saat Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Al Huda, H. Athoillah mengajak MA Al- Ihsan agar para siswa siswinya untuk hadir mengikuti serangkaian kegiatan yang bertajuk “Bela Negara”, Hilma, begitu biasa dipanggil sangat senang dan antusias menyiapkan siswa siswi beserta para guru dan tenaga kependidikan untuk turut aktif hadir dan mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.
“Apel Santri Millenial Generasi Tangguh Patriot Merah Putih sangat penting diikuti oleh siswa siswi MA Al Ihsan, agar terbangun jiwa cinta tanah air dan bela negara Republik Indonesia. Ke depan, harapan kami, alumni MA Al Ihsan tidak mudah diadu domba atau bahkan mudah diajak kelompok tertentu mengikuti faham radikalisme dalam melawan pemerintah” ujar Hilma.
Dandim 0274/Boyolali Letkol Arm. Ronald Siwabessy dalam pembukaan apel santri millennial menyampaikan, kegiatan ini merupakan program pembekalan para santri dan generasi milenial lainnya termasuk para siswa dan siswi Madrasah Aliyah agar memiliki jiwa patriotisme dan cinta tanah air. kondisi saat ini, dimana perkembangan tehnologi sangat pesat, banyak sekali informasi yang tersebar melalui media social berpotensi mengancam kedaulatan dan integritas bangsa.
“Rangkaian kegiatan Apel Santri Millenial ini bertujuan untuk memberikan Pendidikan karakter santri agar memiliki kesiapan dan kerelaan untuk bekorban demi mempertahankan kedaulatan dan keutuhan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah yuridiksi nasional dan tentunya nilai-nilai dari pancasila dan UUD 1945” pesan Dandim Boyolali.
Selain itu, lanjut Damdim Boyolali supaya bela negara selain menjadi kewajiban dasar manusia, juga dianggap sebagai kehormatan bagi setiap warga negara, para santri dan siswa siswi sekalian, yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, rela berkorban dan tanggung jawab dalam perwujudan pengabdian.
Setelah Apel Santri Millenial ini, rangkaian kegiatan berikutnya adalah sosialisasi Rekruitmen TNI AD untuk para santri oleh Damdim Boyolali, penyampaian materi Tangkal Radikalisme oleh Kapolres Boyolali dan puncaknya adalah Pengarahan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam menyampaikan bahwa sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki kekayaan berupa flora, fauna maupun adat budaya. Kekayaan Indonesia tersebut berpotensi memunculkan perpecahan maupun konflik social di masyarakat.
“Kekayaan Indonesia sangat banyak, Indonesia kaya akan hasil bumi, hasil laut, penghasil barang tambang, keanekaragaman flora dan fauna. Maka harus kita jaga bersama, jangan sampai karena banyaknya kekayaan menjadi bumerang bagi kita yang dapat menimbulkan perpecahan,” ungkapnya.
Ke depan, Indonesia akan menghadapi beberapa ancaman aktual, termasuk salah satunya ancaman radikalisme yang dapat memecah belah bangsa.
Saat ini, lanjut Pangdam, radikalisme merupakan salah satu ancaman yang paling berbahaya. Penyebarannya dilakukan melalui adu domba antar umat beragama maupun melalui penyebaran berita hoaks di berbagai media.
“Saya menghimbau kepada adik-adik sekalian untuk dapat menggunakan alat komunikasi dan Medsos sebaik-baiknya, karena mereka masuknya dari sana secara perlahan lahan,” papar Pangdam.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Para pejabat Kodam IV Diponegoro, Pejabat Polda Jateng, Dandim 0724/Boyolali, Forkopimda Boyolali, Ketua FKUB Boyolali serta seluruh pengurus Ponpes Al- Huda Doglo dan tokoh masyarakat. (Zoelva/Jaim/rf)