Karanganyar – 66 piala lomba KSM tingkat kabupaten diserahkan oleh Kepala Kantor Kementerian agama Karanganyar, Hanif Hanani bersamaan dengan apel pada tanggal 27 Juli 2023 di halaman kantor kementrian agama kabupaten Karanganyar. Kegiatan yang dihadiri oleh semua juara dari tingkat Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyyah dan Madrasah Aliyah diikuti oleh para ASN di lingkungan kantor kemenag, kepala madrasah dan beberapa guru pendamping siswa.
Kegiatan KSM tingkat kabupaten telah dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 10 Juli 2023 di tiga titik lokasi berbeda, adapun bidang studi yang dilombakan meliputi ; Bidang studi matematika terintegrasi tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Bidang studi matematika tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, Bidang studi IPA Sains tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Bidang studi IPA tingkat madrasah Tsanawiyah, Bidang studi IPS tingkat madrasah Tsanawiyah, Bidang atudi Kimia tingkat Madrasah Aliyah, Bidang studi Fisika tingkat Madrasah Aliyah, Bidang studi Biologi tingkat Madrasah Aliyah.
Juara pada tiap- tiap mata lomba berjumlah 6 orang yaitu juara 1-3 dan juara harapan 1-3, total piala yang diserahkan pada acara apel pagi tersebut 54 buah untuk 54 orang juara. Sedangkan yang berhak mengikuti kompetisi lanjutan di tingkat provinsi hanya hanya 5 orang dari masing- masing mata lomba.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar Bapak Hanif Hanani, S.H. M.H dalam orasinya beliau menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas prestasi yang telah ditorehkan oleh para siswa madrasah pemenang lomba KSM.
“Stori menjadi histori, begitulah bagaimana memaknai setiap momen dalam hidup kita menjadi sejarah yang layak dikenang dan diwariskan. Bukan piala maupun penghargaan materi lainnya sebagai tolak ukur sebuah momen layak diabadikan melainkan cerita dibalik peristiwa tersebut yaitu sebuah proses panjang tentang; perjuangan, kerja keras, ketekunan yang dilandasi kesabaran disandarkan kepada ketawakalan pada Allah setelah usaha dan ikhtiar adalah nilai- nilai yang layak diwariskan dan dibagi pada siapapun yang menginginkan hidupnya berubah dari cerita menjadi sejarah (story becaming history),“ tutur Hanif.
Moment ini diharapakan agar seluruh Komite, Pengelola, Pengurus, serta guru Madrasah agar terus berinovasi mengembangkan potensi diri untuk mendidik siswa-siswi di Madrasah yang memiliki jiwa berdaya saing tinggi.(ida/sua)