Grobogan – Pemerintah melalui KMA 660 membatalkan pemberangkatan haji tahun 2021. Akibat kebijakan itu, beragam opini yang muncul di tengah masyarakat terhadap kebijakan tersebut. Menyikapi hal itu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan melalui Seksi PHU menggelar rapat koordinasi terkait pembatalan pemberangkatan jemaah haji, Kamis, (12/08) di Hotel FronOne Purwodadi.
Menurut laporan ketua pelaksana Plt. Kasubag TU, Rois Hamdani mengatakan sosialisasi ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor : 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/ 2021 M, yang diikuti 50 peserta terdiri dari Kepala KUA Kecamatan Se-Kab.Grobogan, KBIH, ormas Islam dan calon jamaah haji.
“Sosialisasi ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Rois Hamdani.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan, Imron Rosydi yang didampingi Kasi PHU dalam pengarahannya sekaligus membuka acara tersebut mengucapkan terimakasih kepada seluruh undangan kepala KUA, KBIH, ormas Islam dan calon jamaah haji yang telah hadir. Tamu undangan diharapkan untuk menyampaikan ke masyarakat dengan bahasa yang bijak terkait KMA Nomor 660 tahun 2021 tentang pembatalan pemberangkatan jemaah haji tahun 2021, kepada masyarakat dan calon jemaah haji yang berada di Kabupaten Grobogan.
“Pembatalan keberangakatan haji tahun ini bukan disebabkan sebagaimana berita yang beredar di tengah-tengah masyarakat di berbagai media termasuk media sosial, melainkan disebabkan pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk Arab Saudi dan Indonesia yang belum berakhir. Faktor kesehatan, keselamatan dan keamanan jemaah haji selama berada di Embarkasi dan Debarkasi, di perjalanan dan di Arab Saudi lebih utama dan harus di kedepankan karena pemeritah bertanggung jawab untuk menjaga dan melindungi Warga Negara Indonesia baik di dalam Negeri maupun di luar Negeri melalui upaya penanggulangan pandemi Covid-19,” ungkap Imron.
Imron menambahkan, dengan diumumkannya pembatalan keberangkatan calon jama’ah haji asal Indonesia oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beberapa waktu lalu banyak memunculkan berita liar dan hoax di tengah masyarakat. Menurutnya, berita yang banyak beredar di tengah justru kurang konstruktif dan memunculkan kecemasan di tengah masyarakat khususnya bagi calon jama’ah haji.
“Oleh karena itu media sosial sangat penting keberadaannya dan kebenaranya, berita yang banyak beredar di tengah masyarakat justru kurang konstruktif dan memunculkan kecemasan di tengah masyarakat khususnya bagi calon jemaah haji,” jelasnya.
Lebih lanjut, Imron mengajak seluruh tamu undangan untuk tetap bersabar dan tawakkal, semoga pandemi ini segera sirna dari permukaan bumi. Dengan adanya pandemi ini sebagai pengukur kesabaran bagi masyarakat dan calon jemaah haji khususnya di Kabupaten Grobogan dalam penundaan pelaksanaan Ibadah Haji.(bd/Sua)