Semarang – Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI) Kota Semarang selenggarakan kegiatan yang dikemas dengan nama Three in One, yaitu tiga agenda yang dilaksanakan dalam satu paket kegiatan, Pelantikan, Semiloka dan Rapat Kerja Pengurus.
Kegiatan dilaksanakan di ruang Audio Visual SMAN 2 Semarang, Senin (15/05), dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Muh Habib dan Kepala seksi Pendidikan Agama Islam Rachmad Pamudji. Peserta terdiri dari GPAI SMA negeri dan swasta se-Kota Semarang dan perwakilan pengurus KKG PAI SD, MGMP SMP dan SMK Kota Semarang,
Rangkaian kegiatan diawali dengan pelantikan pengurus MGMP PAI Kota Semarang periode 2017-2019 oleh Kakankemenag Kota Semarang. Dalam pengarahannya Kakankemenag mengutarakan berbagai peran strategis MGMP PAI sebagai wadah komunikasi dan koordinasi para guru agama Islam. Dengan peran tersebut organisasi ini harus dapat meningkatkan dan mengembangkan profesionalitas guru PAI sehingga dapat memajukan kualitas pendidikan.
Terkait dengan perkembangan situasi sekarang, GPAI dan Pengawas harus ikut bertanggungjawab, secara aktif memantau dan membimbing kegiatan Rohis. “Pantau jenis kegiatannya, narasumber yang dihadirkan, buku bacaan atau tabloid yang beredar di kalangan Rohis. Keterlibatan pembimbing atau alumni dalam kegiatan Rohis juga harus dalam kendali GPAI. Jangan sampai Rohis disusupi oleh ajaran Islam radikal,” tegas Kakankemenag.
Habib menekankan pentingnya mendampingi dan mengawal peserta didik agar terhindar dari tindakan radikal. “Berikan pemahaman tentang Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan penguatan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan,” pesannya.
Selanjutnya Kakankemenag mengucapkan selamat kepada pengurus yang dilantik dan ditunggu kiprahnya dalam memajukan organisasi yang beranggotakan GPAI SMA se-Kota Semarang ini.
MGMP PAI Kota Semarang yang dilantik diketuai oleh Sadi dan sekretaris Ahmad fadhol. Ketua MGMP memaparkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari reorganisasi di Karimunjawa pada pertengahan Februari lalu, tepatnya tanggal 17 sd 19.
Acara dilanjutkan dengan seminar tentang Islam Nusantara, menghadirkan Fadholan Musyafa’ dosen Pascasarjana UIN Walisongo sebagai pembicara. Kemudian Lokakarya tentang Buku Panduan ZIS di Sekolah serta pembahasan program kerja organisasi.(fadh-ch/gt)