081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Tidak Takut Jarum Suntik, Imunisasi DT dan TD MIN 1 Kebumen

Kebumen – Tumbuh kembang generasi yang sehat dan optimal perlu diupayakan dengan berbagai hal. Selain pemenuhan gizi, membentengi anak dari berbagai potensi penyakit juga penting dilakukan.

MIN 1 Kebumen, bekerjasama dengan Puskesmas Kebumen 3 kembali mengadakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Rabu, (16/11). Imunisasi ini  bertujuan mencegah infeksi penyakit difteri dan tetanus. Sebanyak 345 peserta didik nampak tidak takut di imunisasi dengan jarum suntik, meskipun demikian masih ada beberapa yang membutuhkan pendampingan ekstra.

Ibu Wisma, salah seorang tim kesehatan menyampaikan, pemberian  imunisasi ini menyasar peserta didik kelas 1 untuk imunisasi DT (Difteri dan Tetanus), sedangkan untuk kelas 2 dan 5 imunisasi TD (Tetanus dan Difteri).

“Komposisi imunisasi DT dan TD sebetulnya sama hanya beda takaran. DT lebih banyak untuk mencegah infeksi difteri sedang TD lebih banyak untuk tetanus” terang Wisma. 

Ia menambahkan, imunisasi difteri sebenarnya sudah dilakukan saat balita namun diulang kembali saat anak sudah sekolah karena daya imunnya sudah menurun. “Jadi ditingkatkan lagi”, tutur Wisma.

Ia berharap program BIAS ini terus berjalan rutin, paling tidak satu tahun dua kali. “Semoga anak-anak tetap sehat dan tidak ada kejadian pasca imunisasi serta tidak ada kasus penolakan”, imbuhnya.

Alfan Salim Junaidi, mewakili kepala madrasah menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan tim dari Puskesmas 3 Kebumen yang telah memperhatikan kesehatan para peserta didik. Dengan imunisasi ini ia berharap agar anak-anak semakin kebal dari infeksi difteri dan tetanus.

Salah seorang guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan, Nurudin menerangkan difteri adalah infeksi bakteri yang diawali dengan rasa sakit di tenggorokan, demam, lemas hingga membengkaknya kelenjar getah bening dan selaput lendir, sedang tetanus adalah infeksi bakteri yang masuk dari luka terbuka yang menyebabkan gangguan saraf, rasa sakit dan kejang pada otot-otot tubuh. (Dwi/fz/bd).

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content