Demak – Guna meningkatkan kapasitas para penyuluh agama dan guru, sebanyak 40 Penyuluh Agama Islam dan 40 Guru Madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Demak baik PNS maupun Non PNS mendapatkan pelatihan dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang.
Pelatihan itu berupa pembuatan media penyuluhan berbasis TIK untuk para penyuluh selama 7 hari dan pelatihan pembuatan media pembelajaran yang berbasis multimedia untuk para Guru selama 11 hari.
Mengawali kegiatan itu, kemarin Rabu (18/08/2021) bertempat di aula Kemenag Demak diadakan acara pembukaan untuk kelas penyuluh. Acara dihadiri Kepala Kankemenag, Kasi Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan BDK Semarang, serta 2 orang Widya Iswara. Adapun untuk kelas guru, sebagaimana yang disampaikan oleh Siti Nur Maunah, selaku Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, pembukaannya dilakukan di Gedung Balai Diklat NU Maarif Cabang Demak.
Selanjutnya ia menjelaskan mekanisme dalam pengelolaan pelatihan di masa pandemi Covid-19. “Sesuai petunjuk pelaksanaanny, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, kita mewajibkan pengajar dan peserta untuk menerapkan protokol kesehatan 5M dengan ketat. Walaupun masih menggunakan metode blended learning (tatap muka), namun durasinya kita kurangi. Yaitu mulai dari pukul 07.30 WIB sampai dengan maksimal 13.00 WIB,” jelasnya.
Untuk lebih mengefektifkan penerapan protokol keshatan 5M, ada beberapa persyaratan lain yang harus dipenuhi agar kegiatan ini tidak menjadi media penularan virus Covid-19, antara lain: ruang pembelajaran dimungkinkan dibuat berjarak bagi 40 orang serta memiliki sirkulasi udara yang baik, penyajian konsumsi peserta dalam paket box, dilakukan pengukuran suhu tubuh dua kali sehari sebelum masuk kelas pada sesi pertama dan setelah sesi terakhir, dan dilakukan sterilisasi ruang kelas dengan menggunakan cairan disinfektan.
Sementara itu, pada kesempatan selanjutkan, Kepala Kankemenag, Ahmad Muhtadi, dalam sambutan dan pengarahannya berharap agar para penyuluh mengikuti kegiatan pelatihan itu dengan sungguh-sungguh. “Kalau penyuluh semakin hebat, maka dalam menyelesaikan pekerjaan pun akan lebih gampang. Sehingga masyarakat akan merasakan hasil perubahannya,”ungkapnya.
Acara pembukaan hari itupun diakhiri dengan pembacaan doa oleh Abdullah Hanif, salah seorang peserta penyuluh Non PNS lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir. ms/qq