081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Tingkatkan Kompetensi Guru, FKG.PAI TK Gelar Desiminasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang H.M. Aqsho diterima oleh Forum Komunikasi Guru PAI TK

Batang – Untuk meningkatkan kompetensi guru PAI TK, Forum Komunikasi Guru (FKG) PAI TK menggelar kegiatan desiminasi di aula gedung TK Pembina Batang pada Rabu (26/0) yang lalu. Hadir dalam acara ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Batang, kabid PAUD Disdikbud Kabupaten Batang, kasi TK SD Disdikbud Kabupaten Batang, Pengawas TK SD dan seluruh anggota FKGPAI Kabupaten Batang.

Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang H.M.Aqsho mengatakan bahwa guru Agama Islam adalah bagian dari orang-orang yang dirindukan oleh Nabi Muhammad SAW, karena menurutnya kita tidak pernah berjumpa dengan beliau tetapi kita meyakini dengan sepenuh hati ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW.

“ Berbahagialah bapak ibu semua menjadi guru agama karena pilihan itu sangat mulia. Bapak ibu bagian dari al ulama warosatul ambiyak,” kata H.M. Aqsho.

Dia juga menegaskan bahwa guru PAI TK merupakan peletak dasar-dasar beragama yang baik dan benar pada anak-anak, ajarkan mereka beragam yang menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama.

“Agama menghargai perbedaan pemahaman diantara para penganutnya, bukan mengajarkan agama yang ekstrim kiri dan ekstrim kanan, agar keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara tetap utuh dalam bingkai kebinekaan, maka para guru PAI di TK untuk selalu mengajarkan nilai-nila moderasi beragama,” tegasnya.

* H.M. Aqsho sedang memberikan pembinaan pada seluruh peserta desiminasi FKG PAI TK di TK Pembina Batang

Selain itu dia mengulas tentang kebijakan Kementerian Agama Kab Batang dalam mengakomodir kebutuhan guru PAI tidak hanya di tingkat TK saja tetapi di tingkat SD, SMP dan SMA, semuanya terpetakan sesuai klasifikasinya.

“ Alhamdulillah kepedulian kita terhadap guru PAI dapat diwujudkan dalam bentuk pemberian insentif guru non  PNS sebesar 250 ribu, ini patut kita syukuri bersama, dan merupakan bentuk perhatian kita terhadap seluruh guru PAI disemua tingkatan, semoga kedepan dapat kita tingkatkan,” tururnya.

Sementara itu Kabid PAUD Sutriyono mengatakan bahwa untuk saat ini keberadaan GPAI TK belum terakomodir dalam sistem dapodik, maka agar masuk di data base Dapodik harus berstatus guru kelas. Namun  menurutnya jangan berkecil hati bahwa setiap penyelenggaraan pendidikan harus mengajarkan pendidikan agama maka kebutuhan guru agama di tingkat TK tetap di butuhkan. tinggal kita mengkomunikasikan dengan penentu kebijakan semoga kedepannya dapodik dapat mengakomodir keberadaan guru PAI TK.

“ Perlu kita ketahui bahwa sampai saat ini GPAI TK belum terakomodir dalam system dapodik, karena syaratnya harus menjadi guru kelas, namun jangan berkecil hati karena kita tetap membutuhkan GPAI TK, kita akan terus mengawal kebijakaan ini untuk selalu berkomunikasi dengan penentu kebijakan agar kedepan dapat dimasukkan dalam dapodik,” kata Sutriyono.

Pengawas PAI TK SD Siswo yang ikut hadir dalam acara itu mengatakan diseminasi ini sebagai ajang menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan layanan pendidikan di tingkat TK, maka harus dimaksimalkan.

“ Pendidikan agama di tingkat TK harus di desain dengan pendidikan yang integral, artinya pembelajaran agama harus didesain dengan pengalaman ritual agama sehari-hari dilingkungan mereka dan juga harus di hubungkan dengan pelajaran yang lainnya,” jelas Siswo.

Acara ini menghadirkan 2 nara sumber yaitu Maftukhah dari TK Kartini Sembung Subah yang membahas tentang proses pembelajaran TK yang harus di buat dengan pendekatan model yang menghubungkan materi pembelajaran PAI dengan materi pelajaran yang lainya. Menurutnya materi PAI jangan di pisah atau menjadi materi terseb diri tetapi harus terintegrasi dengan materi pelajaran lainya. Sementara Mahfudhoh TK Bayangkari 2 Batang memaparkan meskipun keberadaan GPAI TK belum terakomodir di dapodik tetapi keberadaannya sudah terakomodir di system simpatika dan emis, sehingga tidak usah galau aplikasi itu akan selalu berkembang dari waktu ke waktu, semoga dalam waktu dekat ada solusi yang tepat aga nasib kita kedepan semakin baik. (siswo/Zy_humas/rf)

Skip to content