081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Workshop IKM, MIN 1 Sukoharjo Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

Sukoharjo – Dinamika perkembangan kurikulum beberapa tahun terakhir luar biasa tinggi. Penyesuaian kurikulum 2013 menjadi kurikulum darurat selama masa pandemi telah dilakukan. Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan penerapan kurikulum merdeka dalam rangka pemulihan pembelajaran pasca pandemi.

Di lingkungan Kementerian Agama sendiri, penerapan kurikulum merdeka dimulai pada tahun ajaran 2022/2023 secara bertahap. MIN 1 Sukoharjo sebagai salah satu madrasah yang ditunjuk untuk melaksanakan kurikulum merdeka segera melakukan penyesuaian. Salah satu yang dilakukan adalah mengadakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (Workshop IKM) bagi guru-guru MIN 1 Sukoharjo.

Workshop IKM dilaksanakan pada Rabu, 14 September 2022 di madrasah setempat. Tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk membekali guru-guru MIN 1 Sukoharjo terkait implementasi kurikulum merdeka.

“Harapan kami, semoga dengan diadakannya Workshop IKM ini dapat membekali Bapak/Ibu guru, sehingga nantinya pengimplementasian kurikulum merdeka dapat berjalan sebagaimana mestinya,” ungkap Erma Nurlaila Ariyanti, Kepala MIN 1 Sukoharjo, saat menyampaikan sambutannya.

Meskipun tahun ini kurikulum merdeka baru dilaksanakan untuk kelas 1 dan 4 saja, namun semua guru dari kelas 1 sampai 6 diikutsertakan dalam workshop IKM. Tercatat ada 47 guru yang menjadi peserta workshop ini. Hadir menjadi narasumber adalah H. Bahren Ahmadi, yang juga seorang pengawas di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo. Dalam penyampaian materi, beliau menegaskan pentingnya implementasi kurikulum merdeka. “Kurikulum merdeka ini ada karena adanya learning loss dan learning gap akibat pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi. Tujuan kurikulum merdeka adalah membekali peserta didik dengan keterampilan abad 21 untuk menghadapi serta memecahkan masalah di masa depan.” ungkap beliau.

Kegiatan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi sosialisasi dan sesi workshop. Pada sesi pertama, narasumber memaparkan tentang kebijakan umum terkait kurikulum merdeka dan diskusi kelompok. Sedangkan pada sesi kedua, narasumber mendampingi peserta workshop dalam membuka platform merdeka mengajar. Lebih lanjut narasumber menekankan pentingnya guru untuk meningkatkan kompetensi guru melalui platform merdeka mengajar. “Bapak Ibu bisa mencari banyak informasi dan mengikuti pelatihan secara mandiri. Bapak Ibu juga bisa mencari contoh-contoh perangkat ajar dari platform merdeka mengajar,” ungkapnya.(omk/djp/rf)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content