081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Menteri Agama Lantik Dewan Hakim MQK 2025 di Wajo, Ajak Hadirin Berdoa untuk Pesantren yang Tertimpa Musibah

Picture of Team Humas Jateng

Team Humas Jateng

Wajo (Humas) – Menteri Agama Republik Indonesia Prof. K.H. Nasaruddin Umar, secara resmi melantik Dewan Hakim dan Dewan Pengawas Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional I Tahun 2025, bertempat di Gedung Serbaguna Dermawan, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (1/10/2025).

Acara ini dihadiri oleh jajaran pejabat eselon I dan II Kementerian Agama RI, para kakanwil Kemenag se-Indonesia, termasuk Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, serta pimpinan pondok pesantren dari berbagai daerah dan perwakilan negara sahabat.

Bupati Wajo Andi Rosman, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Wajo sebagai tuan rumah pertama penyelenggaraan MQK Internasional.

“Ini sebuah kehormatan dan berkah bagi masyarakat Wajo. Kami berkomitmen mendukung penuh agar acara ini berjalan lancar, termasuk menyiapkan infrastruktur dan fasilitas terbaik,” ujarnya.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Suyitno, menegaskan bahwa MQK 2025 menjadi tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya digelar di luar Pulau Jawa dengan melibatkan 89 dewan hakim, termasuk enam hakim internasional.

“Pelaksanaan tahun ini berbasis digital, mulai dari registrasi, kompetisi, hingga penilaian. Ini menunjukkan bahwa pesantren kita mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” jelasnya.

Keputusan Menteri Agama tentang penetapan Dewan Hakim dibacakan oleh Direktur Pesantren Basnang Said. Struktur Dewan Hakim terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Dewan Pengawas, serta hakim nasional dan internasional.

Sementara itu dalam arahannya, Menteri Agama menekankan bahwa MQK bukan hanya ajang lomba membaca kitab kuning, tetapi juga sarana melestarikan nilai-nilai keilmuan Islam klasik di tengah tantangan zaman.

“Menjadi Dewan Hakim tidaklah mudah, karena bahasa dan tafsir mengalami perkembangan. Kita berharap para hakim dapat menjaga mutu penilaian secara objektif dan bertanggung jawab. MQK Internasional ini adalah sejarah baru, menunjukkan pesantren mampu sejajar dengan lembaga pendidikan modern dengan dukungan teknologi digital,” tegas Menag.

Menag juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Daerah Wajo dan jajaran Kementerian Agama yang mempersiapkan infrastruktur serta jaringan teknologi informasi, bekerja sama dengan Telkom, untuk memastikan kelancaran acara.

Tak lupa, Menag mengajak hadirin mendoakan pesantren-pesantren yang baru-baru ini tertimpa musibah di Bogor dan Sidoarjo. “Kita doakan para santri yang wafat menjadi syuhada kecil yang akan menjemput kita di pintu surga. Mari kita jaga kelancaran acara ini dengan penuh kewaspadaan agar MQK 2025 berjalan mendekati kesempurnaan,” tutur Menag.

Pelantikan Dewan Hakim MQK Internasional 2025 menjadi pembuka rangkaian kegiatan hingga 7 Oktober mendatang. Acara ini diharapkan memperkuat posisi pesantren Indonesia di kancah internasional sekaligus mempererat silaturahmi antarnegara sahabat. (RK)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content