
Wajo (Humas) – Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional perdana tahun 2025 resmi dibuka oleh Menteri Agama RI, Prof. KH. Nasaruddin Umar, pada Kamis (2/10/2025) di Kampus Pesantren As’adiyah Macanang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Dalam arahannya, Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa penyelenggaraan MQK Internasional menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali tradisi keilmuan pesantren.
“Pesantren adalah benteng keilmuan Islam yang telah melahirkan banyak ulama dan tokoh bangsa. Melalui MQK Internasional, kita ingin memperkuat semangat membaca, memahami, dan mengamalkan kitab kuning sebagai khazanah keilmuan Islam klasik yang relevan hingga saat ini,” tegas Menag.
Menag juga berharap MQK tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga forum silaturahmi, pertukaran ilmu, dan penguatan moderasi beragama di level internasional.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dalam sambutannya menegaskan komitmen Pemprov Sulsel dalam mendukung penuh pelaksanaan MQK Internasional di Wajo.
Ia menyampaikan sejumlah program keagamaan di Sulsel, antara lain kebijakan wajib hafalan Juz 30 bagi siswa SMA dan ASN, serta penambahan mata pelajaran Bahasa Arab di sekolah-sekolah umum. Gubernur juga mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur di Wajo, termasuk peningkatan akses jalan dan rencana pembangunan aerodrome di Danau Tempe.
“Kami berharap MQK ini dapat menjadi motivasi baru bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk kembali mencintai kitab kuning dan memperkuat tradisi pesantren,” ungkap Gubernur.
MQK Internasional 2025 diikuti delegasi dari 10 negara Asia Tenggara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Vietnam, Myanmar, Filipina, Kamboja, dan Timor Leste.
Selain itu, hadir pula Kakanwil Kemenag se-Indonesia yang mendampingi jalannya kegiatan. Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan MQK Internasional.
“Ini ajang luar biasa yang mengharumkan Indonesia di mata dunia, sekaligus memperlihatkan kontribusi pesantren dalam menjaga moderasi beragama,” ujar Kakanwil Kemenag Jateng.
Rangkaian MQK Internasional 2025 akan berlangsung dengan berbagai agenda, di antaranya musabaqah, halaqah ulama internasional, expo kemandirian pesantren, As’adiyah bershalawat, perkemahan santri, hingga program inspirasi keagamaan dan pesantren hijau. (RK)
