081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Ribuan Jemaah Padati Alun-Alun Kudus dalam Shalawatan Malam Puncak Hari Santri 2025 Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Picture of Team Humas Jateng

Team Humas Jateng

Kudus (Humas) — Ribuan jemaah dari berbagai daerah memadati Alun-Alun Kudus pada Selasa malam (21/10/2025) untuk mengikuti kegiatan Shalawatan Puncak Peringatan Hari Santri 2025 Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Lantunan shalawat menggema penuh kekhusyukan, dipimpin oleh Habib Ali Zainal Abidin Assegaf bersama grup Azzhahir yang turut menggugah semangat cinta Rasulullah di tengah masyarakat.

Kegiatan yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol. (Purn) Ahmad Luthfi, beberapa bupati dan wali juga tampak hadir, jajaran Forkopimda, tokoh agama, serta masyarakat dari dalam maupun luar Kabupaten Kudus.(RK)

Dalam sambutannya, Gubernur Ahmad Luthfi mengajak seluruh kepala daerah untuk menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya serta meneladani nilai-nilai kejujuran, keikhlasan, dan pengabdian sebagaimana dicontohkan para kiai dan santri.

“Saya berpesan kepada para bupati dan wali kota agar menjadi pemimpin yang amanah, bekerja dengan hati, dan selalu meneladani semangat santri dalam mengabdi kepada bangsa. Hari Santri bukan sekadar perayaan, tapi momentum memperkuat semangat kebangsaan dan keagamaan,” tegas Gubernur.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat Jawa Tengah yang menjadikan peringatan Hari Santri sebagai sarana mempererat ukhuwah dan menjaga nilai-nilai keislaman yang damai dan moderat.

Salah satu yang paling ditunggu dalam kegiatan ini adalah tausiyah KH. Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam). Dengan gaya khasnya yang ringan, humoris, namun penuh makna, Gus Iqdam mengajak jemaah untuk meneguhkan niat dan menjaga semangat kesantrian dalam kehidupan sehari-hari.

“Santri sejati itu bukan hanya yang mondok di pesantren. Siapa pun yang meniatkan setiap langkahnya untuk akhirat, itulah santri. Jadi petani, pedagang, pegawai, atau pejabat, kalau niatnya ibadah dan mencari ridha Allah, berarti ia santri,” ujar Gus Iqdam.

Dalam tausiahnya, Gus Iqdam juga menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan para ulama serta istiqamah dalam menebar kebaikan. Ia menuturkan bahwa keberkahan hidup seseorang sangat bergantung pada kedekatannya dengan ilmu dan para guru.

Suasana semakin hangat ketika Gus Iqdam mengajak dialog beberapa jemaah secara spontan. Salah satu yang menarik perhatian adalah seorang anak kelas 3 SD yang bercita-cita menjadi operator sound system. Dengan polosnya, anak tersebut mengaku rela berjalan kaki puluhan kilometer hanya untuk bisa mendengarkan tausiyah Gus Iqdam secara langsung.

Kegiatan shalawatan ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Saiful Mujab. Dalam doanya, Kakanwil memohon agar peringatan Hari Santri menjadi momentum memperkuat iman, persatuan, serta keberkahan bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah. (RK)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content