FGD Dalam Rangka Membangun Kesepahaman dalam Mewujudkan Kamtibmas yang Kondusif

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Salah satu faktor terciptanya Kondisi masyarakat yang aman dan kondusif adalah Toleransi dalam beragama. Toleransi muncul karena adanya kesepahaman dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam rangka membangun kesepahaman dalam mewujudkan kamtibmas yang kondusif, Kepolisian Resort Boyolali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Dukuh Bentangan Desa Doplang Kec. Teras Kabupaten Boyolali. Focus Group Discussion (FGD) tersebut dihadiri oleh warga dari RT 01 dan RT 02 RW. 01 Bentangan Doplang Teras Boyolali. Hadir pemateri, antara lain : Kapolres Boyolali yang diwakili oleh Wakapolres, Ketua MUI, Ketua FKUB, Kepala Kesbangpol dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali beserta Kasubbag Tata Usaha, Kasi Bimas Islam, Kasi PHU dan Kepala KUA Kecamatan Teras, (03/05).

Dalam materi yang disampaikan Ka Kankemenag Kab Boyolali, Nurudin menyampaikan kepada warga bahwa kondisi Indonesia sekarang ini sedang dikagumi oleh Negara lain terkait toleransi beragama yang ada di Indonesia. Toleransi yang ada di Indonesia telah berjalan sejak jaman nenek moyang. Banyak sekali bukti sejarah yang menggambarkan bagaimana toleransi telah mendarah daging di masyarakat pada umumnya. Walaupun tidak dipungkiri ada beberapa kejadian yang sedikit banyak telah menodai toleransi namun hal itu tidak berlaku secara luas.

Selanjutnya, Nurudin juga menyampaikan kepada warga agar jangan mengabaikan terhadap sesuatu yang sepele. “Sekecil apapun hal tersebut segera ditindak lanjuti. Jangan  kemudian karena hal tersebut dianggap kecil tidak segera disikapi”, pesannya.

Sudah banyak kejadian intoleransi yang terjadi di dunia ini dimulai karena membiarkan hal yang sepele. Maka dari itu apabila ada kejadian di lingkungan sekitar hendaknya segera disikapi agar tidak menjadi sesuatu yang besar pada nantinya.

Terkait dengan gesekan yang pernah terjadi di Bentangan, Nurudin mengajak kepada masyarakat agar lebih sabar. Jangan sampai karena tersulut emosi masyarakat kemudian melakukan tindakan yang dilarang negara dan agama. Segala perbuatan yang melawan hukum tentunya sudah menjadi kewajiban kepolisian untuk mengambil tindakan.

Apa yang dilakukan masyarakat selama ini sudah benar, senantiasa berkoordinasi dengan penegak hukum apabila ada kejadian di lingkungannya. Ka Kankemenag mengapresiasi kerjasama yang dibangun antara masyarakat dengan aparat kepolisian tersebut. “Lanjutkan hubungan yang bagus dengan aparat”, pinta Nuruddin.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu malam (03/05) tersebut berlangsung di halaman mushola RT 01 Bentangan Doplang Teras Boyolali. Dilaksanakan sebagai tindak lanjut Polres Boyolali terkait gesekan yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan tersebut dapat mewujudkan kondisi masyarakat yang tertib, aman, dan harmonis. (jaim/wul)