Pati – Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu atau disebut SMART merupakan sebuah aplikasi strategis berbasis web yang berfungsi untuk mengatur tingkat penyerapan anggaran dan realisasi output .
Guna memperbaiki data anomali (data yang tidak wajar) pada aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (Smart), Kementerian Agama Kabupaten Pati menggelar Rapat Koordinasi Pelaksana aplikasi (operator) Smart, yang diikuti 7 (tujuh) operator Smart pada MIN, MTsN dan MAN se-Kabupaten Pati di Aula kantor setempat (22/3).
Dalam arahan Kepala Kankemenag Kabupaten Pati yang diwakili JFT Perencana Moh. Agus Suseno menyampaikan, aplikasi Smart yang digulirkan oleh Kementerian Keuangan ini berfungsi untuk Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari anggaran pemerintah. Dimana hasil monev dapat digunakan sebagai feedback dalam penyusunan anggaran di tahun mendatang, sekaligus sebagai bahan pertimbangan dan penyusunan alokasi anggaran dan sebagai indikator capaian kinerja anggaran tahun berjalan,”jelas Agus.
“Diharapkan proses pelaporan hasil monitoring dan evaluasi anggaran menjadi lebih sederhana, terupdate secara online dan data lebih akurat,” tegas Agus menambahkan.
Lebih lanjut Agus mengharapkan, setiap satker harus mengisi Smartnya sesuai dengan data realisasi belanja dari Satkernya masing-masing dan seluruh satker wajib menyelesaikan kewajibannya dengan data yang akurat,”pintanya.
“Dengan data yang valid dan akurat akan membawa Kementerian Agama mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI,” harapnya mengakhiri arahannya.
Sementara itu, bendahara Kankemenag Kabupaten Pati Mujiono yang memimpin kegiatan rapat tersebut menginformasikan, seluruh operator smart pada satker di wilayah kemenag Kabupaten Pati telah memahami pelaporan output kegiatan,”jelasnya.
“Seluruh data anomali telah diperbaiki bersama sesuai ketentuan yang ada, dan perbaikan data anomali telah dikirim ke Eselon I (Dirjen) pada hari ini juga,”terang Muji mengakhiri penjelasannya. (Athi’/bd)
