Kemenag Pati Gelar Ceramah Agama dan Dialog Gerakan Pembudayaan Pancasila

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati mengadakan kegiatan Ceramah Agama dalam rangka memelihara kondusifitas dan kerukunan umat beragama sekaligus melaksanakan gerakan Pembudayaan Pancasila sesuai surat Edaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah tanggal 22 Mei 2017, bertempat di Aula Kemenag, Senin (29/5)

Hadir dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Plt. Kepala Subbag TU Kankemenag Kabupaten Pati mewakili Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati Akhmad Mundakir yang merupakan penggagas atau memprakarsai kegiatan tersebut, segenap pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu serta pejabat fungsional umum Kankemenag Kabupaten Pati, dengan menghadirkan salah satu penyuluh agama islam fungsional KH. Ahmad Husnan Basuni sebagai penceramah dan memimpin dialog.

Plt Kasubbag TU Kankemenag Kabupaten Pati Zubaidi dalam sambutan pengarahannya mewakili Kepala Kankemenag mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Kementerian Agama dalam memelihara kerukunan dan menjaga kondusifitas di bulan suci ramadhan bagi umat muslim di Kabupaten Pati.

Selain itu juga, dalam rangka menjaga existensi dan keutuhan NKRI serta mewujudkan gerakan pembudayaan Pancasila bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi keagamaan. Menurutnya semua yang hadir pada saat ini adalah ujung tombak dalam menciptakan kerukunan ditengah-tengah umat, dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup dalam kebhinnekaan tunggal ika, “ucap Zubaidi.

“Tokoh agama adalah garda terdepan dalam menangani isu dan konflik yang dapat memecah kerukunan umat yang disebabkan oleh provaganda/provokasi, berita hoax, penodaan agama dan hilangnya toleransi kepada sesama pemeluk agama,” ungkapnya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa berdiri dengan kokoh karena memiliki fondasi yang kuat yaitu Pancasila serta memiliki tiang penyangga atau pilar untuk menopang NKRI yaitu UUD 1945, sedangkan Bhineka Tunggal Ika adalah rakyat Indonesia yang beraneka ragam suku, bahasa, agama, adat istiadat dan budaya,”urai Zubaidi.

“Maka NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika tidak bisa dipisahkan, selain itu Dia juga mengajak untuk mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, karena Bangsa Indonesia sebagai Bangsa yang berkepribadian luhur, kita harus memiliki jiwa dan kepribadian yang sesuai dengan nila-nilai pancasila,” pungkasnya.

Ceramah Agama serta dialog yang berlangsung sangat intensif dan interaktif ini menyepakati kesimpulan yang dianggap penting dan patut dilaksanakan bersama yakni pertama tetap bertoleransi, Sepakat menjaga kerukunan, membentengi nilai-nilai pancasila, menjaga keutuhan NKRI, dan terakhir saling menghargai antar umat beragama. (Athi’/bd)