Pengajian dan Sholawat, Puncak Milad Ke-26 MIN Dukuhseti Pati

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – Malam mulai temaram, di halaman Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Dukuhseti Pati lantunan sholawat terdengar syahdu mengalun harmoni dengan suara rebana dan jiwa-jiwa yang tunduk.

Malam itu, Sabtu (27/5), Muspika, Kepala KUA Kecamatan Dukuhseti, Tokoh agama serta Tokoh masyarakat, Wali murid MIN Dukuhseti, majelis Mahabbaturrosul se Kabupaten Pati dan masyarakat sekitar Kecamatan Dukuhseti memadati halaman MIN Dukuhseti Pati mengikuti pengajian dan sholawat bersama Habib Hilmi Alydrus dari Kabupaten Kudus.

Acara yang diselenggarakan MIN Dukuhseti Pati ini merupakan puncak rangkaian kegiatan Haflah Milad XXVI dan Muwada’ah Kelas VI MIN Dukuhseti Tahun Pelajaran 2016/2017.

Kepala MIN Dukuhseti Siti Aminah dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka wujud rasa syukur usia MIN Dukuhseti yang sudah memasuki 26 tahun. Hal ini merupakan sebuah kebahagiaan besar bagi kami atas kehadiran Habib Hilmi Alydrus. Kami memohon doa agar para murid di MIN Dukuhseti dapat  menjadi pribadi-pribadi yang mencintai Rosullullah dan dapat mengemban amanah ilmu yang mereka dapatkan di pembelajaran, sehingga dapat menjadi manusia yang memberikan manfaat, “ungkapnya.

Ditambahkannya, apa yang dipelajari di MIN Dukuhseti lebih kepada Softskill, “Bagi kami, beragama adalah hak asasi setiap individu, sehingga adanya variasi menjadikan beragama juga memiliki seni, “lanjutnya.

Kegiatan pengajian dan sholawat ini diharapkan dapat menjadi upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah dan kehidupan siswa yang damai, tentram dan harmonis, karena majelis ilmu ini  adalah majelis yang mulia. “Mudah-mudahan kita mendapatkan kemuliaan dan keberkahan”, harapnya.

Setelah bersholawat bersama, para peserta mendengarkan pengajian oleh Habib Hilmi Alydrus. Di awal pengajian para peserta diingatkan kembali tentang semangat perjuangan  para pahlawan yang diawali dari resolusi jihad KH. Hasyim Asy’ari yang menginspirasi perjuangan para pahlawan. “Diantaranya apa yang dilakukan oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman yang bergerilya demi merpertahankan kemerdekaan dan juga Bung Tomo yang mengobarkan perlawanan di Surabaya tanggal 10 November, “jelasnya.

Oleh karena itu, para siswa sebagai generasi penerus diharapkan memiliki semangat pantang menyerah dalam meraih cita-cita. “Kalau dahulu para pahlawan berjuang  dengan senjata, maka generasi hari ini harus berjuang tak kenal menyerah untuk menuntut ilmu. “pungkasnya. (Athi’/bd)