Vihara Nagasena Vihara Baru di Lereng Timur Merbabu

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali, (Buddha) – Perkembangan kehidupan beragama Buddha tidak terlepas dari tersedianya sarana dan prasarana dan fasilitas pendukung kegiatan ibadah. Bangunan rumah ibadah/ vihara menjadi kebutuhan utama sebagai tempat berlatih dan praktik keagamaan.

Mengingat vitalnya fungsi vihara sebagai tempat melaksanakan kegiatan keagamaan pemeluk Buddha di Dusun Gemawang, Desa Jlarem, Kec. Ampel, Kab. Boyolali daerah lereng Timur Merbabu, menggelar acara peresmian Vihara Nagasena (24/4), yang dihadiri Kepala Desa Jlarem beserta seluruh perangkat Desa, Pembimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Anggota Sangha dari Sangha Theravada Indonesia (STI), donatur, dan 350 umat Buddha di Wilayah Kabupaten Boyolali.

Vihara ini merupakan tempat ibadah yang di bangun dengan dukungan para donatur, yang mana dalam kesempatan ini Buntario Tigris selaku perwakilan dari donatur menyampaikan sambutan sekaligus menyerahkan pengelolaan vihara yang telah selesai dibangun ini kepada Sangha Theravada Indonesia yang diwakili oleh Bhikkhu Cattamano Thera dengan harapan membawa banyak manfaat untuk seluruh umat Buddha dilingkungan Desa Jlarem maupun desa-desa disekitarnya.

“Vihara adalah sarana utama bagi umat Buddha ditempat ini untuk melaksanakan ibadah dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya, semoga hadirnya vihara Nagasena benar-benar memberikan fungsi dan memberikan nilai bagi umat Buddha. Setelah memiliki vihara ini semoga semangat untuk belajar Dharma ajaran Buddha semakin bertambah, ucap Buntario dalam kesempatan sambutannya.

Tak lupa dia berpesan agar seluruh umat menjaga sebaik-baiknya dan merawat agar bangunan vihara ini tetap kokoh dan menjadi kebanggaan umat Buddha.

Pada kesempatan selanjutnya Sutarso selaku pembimas Buddha dalam sambutannya menyampaikan terima kasih pada para donatur yang telah membantu mewujudkan bangunan vihara Nagasena yang megah untuk umat Buddha di Desa Jlarem, dan permintaan kepada STI agar dalam perjalanan waktu selanjutnya selalu memberikan pembinaan dalam menjalankan ajaran agama Buddha, harapannya kualitas batin dan kualitas keimanan umat Buddha senantiasa ditingkatkan, terlebih dengan hadirnya Vihara Nagasena diharapkan mampu meningkatkan SDM umat Buddha di daerah ini.

“Gunakan vihara ini sebaik-baiknya sebagai tempat berlatih, melaksanakan kegiatan keagamaan, dan untuk memupuk keyakinan”, pintanya, Pembimas Buddha juga berpesan agar dalam melaksanakan kegiatan keagamaan senantiasa mengedepankan semangat toleransi sehingga kerukunan hidup umat beragama yang telah terjalin dengan umat beragama yang lain senantiasa terjaga.

Lebih jauh Sutarso menegaskan, “umat Buddha tidak bisa terlepas dengan dukungan pemerintah desa maupun dengan warga masyarakat lainnya, maka seyogyanya tetaplah menjalin hubungan yang baik dengan pihak pemerintah desa setempat dan masyarakat secara umum agar kondusifitas ditengah-tengah masyarakat tetap terpelihara.” Setelah menyampaikan rangkaian sambutannya pembimas di daulat untuk meresmikan vihara dengan pengguntingan pita bersama dengan Kepala Desa Jlarem.(Siswanta/Wul)