Warsito : Tak ada Trophy Tanpa Kompetisi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sukoharjo – Dengan perasaan bangga yang mengharu biru dan syukur yang tak henti-hentinya terucap, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Nglawu Warsito, menyambut kedatangan siswa-siswinya sepulang dari perhelatan Daarul Hidayah Islamic Competition (DHIC) yang diadakan oleh Pondok Pesantren Daarul Hidayah Bulakrejo Sukoharjo Sabtu (25/2) dan diikuti oleh SD/MI se-eks karisidenan Surakarta.

Dari enam cabang perlombaan, empat diantaranya berhasil dikantongi oleh siswa-siswi MIN Nglawu, juara 1 Lomba Tahfidzul Qur’an  dengan perolehan skor 985 diaraih oleh Fatiya Qonita Akyas, “Hanya Fatiya yang dapat menjawab pertanyaan sambung ayat mundur dari juri dengan lancar, cepat dan tepat”, tutur Agus salah satu penonton saat perhelatan lomba Tahfidz berlangsung.

Juara 1 Lomba Cerdas Cermat dengan perolehan skor 2100 dipersembahkan oleh Hanief Nur Rohman, Sahrul Syafi’i Nur Ali, dan Ibnu Hari Saputra. Juara 3 Lomba Tartil dengan perolehan skor 525 oleh Yasir, dan Juara 3 Lomba Mading dengan perolehan skor 628 direbut oleh Nabata Zahrotun Nafisah, Syafira Suci Zahara, dan Safitri Eka Sundari.

Ditemui disela-sela suka-cita terhadap prestasi yang diraih anak didiknya,  Warsito mengucapkan dalam peribahasa jawa Sapa Jumbuh Bakal Ngundhuh yang artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh menanam pasti menuai. “Keringat yang bercucuran setiap kali latihan, nafas yang tersengal-sengal tatkala kelelahan dan suara yang kadang serak karena teriakan, semua itu terbayar. Sudah hukum paten dari Sang Pencipta bahwa segala yang ada di dunia ini tak ada yang sia-sia. Tak ada kemenangan tanpa pengorbanan dan tak ada thropy tanpa kompetisi ” lanjut warsito.

Opini positif dari masyarakat buah dari prestasi putra-putrinya di berbagai event perlombaan, termasuk salah satu diantaranya DHIC tersebut menambah semangat keluarga besar MIN Nglawu untuk terus mengembangkan madrasah menjadi madrasah yang dapat mencetak generasi Qur’ani, Rabbani dan Qurrotaa’yun, yang senantiasa mikul dhuwur mendhem jero (menjunjung tinggi-tinggi kebaikan dan memendam dalam-dalam keburukan) ditambah dengan tiga prinsip dasar yaitu Jejeg Sholat, Jejeg Ngaji, Jejeg Akhlaqul Karimah.(Benar dan baik Sholatnya,  banar dan baik Ngajinya, benar dan baik akhlakul karimahnya)

Pemberian apresiasi kepada sang juara juga dilakukan oleh Warsito selaku Kepala MIN Nglawu saat upacara bendera pada hari Senin (27/2) yang diikuti seluruh siswa dan guru. Hal ini bertujuan untuk memupuk rasa semangat dalam mengikuti kompetisi pada kesempatan berikutnya serta memotivasi seluruh siswa agar senantiasa memiliki jiwa untuk berjuang dan menang dalam mengharumkan nama almamaternya. Tak hanya siswa yang diberi motivasi, guru dan pembina lomba pun selalu dibimbing dan dibekali trik-trik khusus ala Warsito agar prestasi yang dicapai semakin maksimal. “Semoga prestasi yang didapat menjadi manfaat dan apa yang telah dicapai tak membuat kita lalai” ujar Warsito sembari mengakhiri arahannya.(Djp/Wul)