Bersinergi untuk Deradikalisasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pemalang – Dalam dinamika kehidupan berbangsa tidak lepas dari dinamika permasalahan. Dewasa ini kita ketahui mulai berkembang paham radikalisme dan pengaruhnya di Indonesia. Dalam upaya penanggulangan paham radikalisme melalui peran serta Pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang menggelar dialog lintas agama dengan berbagai kalangan masyarakat dan profesi tingkat Kabupaten Pemalang di aula Kankemenag, Rabu (26/7).

Dialog yang bertema deradikalisasi dalam kehidupan beragama diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari perwakilan Kemenag, Pemerintah Daerah, Polres, Kodim 0711, MUI, FKUB, lembaga keagamaan, dan tokoh masyarakat Kabupaten Pemalang. Dialog menghadirkan narasumber Kepala Kankemenag, Kapolres yang diwakili oleh Kasat Binmas, dan Dandim 0711 yang diwakili oleh Kasdim.

Mengawali dialog, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag Fajarin selaku moderator menyampaikan kegiatan sinergi antara Kemenag, aparat keamanan, dan peserta dari berbagai unsur diharapkan bisa memberi masukan dan merumuskan langkah-langkah untuk menanggulangi radikalisme.

Kepala Kankemenag Taufik Rahman memandang dalam menjaga kerukunan umat dan keutuhan NKRI, tokoh agama mempunyai peranan yang sangat penting.

“Umat suatu agama akan lebih manut kepada tokoh agamanya daripada seruan dari Pemerintah, aparat keamanan dan lainnya. Tokoh agama berperan penting dalam menjaga kerukunan umat dan keutuhan NKRI. Oleh karena itu diharapkan peran serta para tokoh agama lebih ditingkatkan,” ujar Taufik.

Dia mengungkapkan, semua agama tidak mengajarkan radikalisme. Tidak ada yang dinamakan agama teroris. Jika ada yang suka bertindak radikal merupakan perbuatan oknum yang mengatasnamakan agama.

Sementara itu Kasdim Mayor Inf. Ahmad mengibaratkan persoalan agama sebagai petasan yang sumbunya pendek.

“Agama merupakan hal yang sensitif karena menyangkut keyakinan tiap manusia. Apabila ada permasalahan di bidang lain masyarakat hanya menjadi penonton saja. Namun sekali saja ada masalah yang menyangkut agama, masyarakat terutama pemeluknya akan membela. Ibarat petasan yang sumbunya pendek,” jelas Ahmad.

Oleh karenanya, Ahmad berharap tokoh agama ikut mengingatkan umat untuk berhati-hati terhadap isu yang menyangkut agama. Sebaiknya dicek terlebih dahulu kebenarannya.

Kepolisian RI seperti dijelaskan oleh Kasat Binmas, AKP. Agus Salim telah melakukan langkah koordinasi dengan empat pilar dalam rangka deradikalisasi. Polri bersama TNI, Pemerintah, dan instansi terkait bersama-sama mensosialisasikan deradikalisasi kepada masyarakat.

“Dalam rangka antisipasi gerakan radikalisme dan anti Pancasila, Polres Pemalang selalu memberikan pembinaan kepada masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, mahasiswa, dan pelajar. Untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme, pihak kami telah melakukan pengawasan terhadap pihak-pihak yang disinyalir mendukung radikalisme dan anti Pancasila,” terang Agus. (fi/rf)