Drama Kolosal Meriahkan Peringatan Hari Santri di MAN Pemalang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pemalang (Humas) – Drama kolosal berjudul “Resolusi Jihad Nahdatul Ulama” yang disutradarai Antin Sofiah guru Kesenian MAN Pemalang berhasil tampil memukau pada Sabtu (21/10/2023) di lapangan MAN Pemalang.

Sejarah adanya Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober dikemas secara apik dalam drama kolosal yang diperankan oleh siswa-siswi MAN Pemalang. Drama kolosal menceritakan bagaimana KH Hasyim Asy’ari melalui resolusi jihad membuat sebuah ketetapan menggerakkan massa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad merupakan peristiwa penting menggerakkan santri, pemuda, dan masyarakat bergerak bersama, berjuang melawan pasukan kolonial.

Untuk bisa memerankan tokoh-tokoh yang dalam resolusi jihad tentunya membutuhkan pemahaman tentang karakter-karakter yang dimainkan. Dengan latihan yang cukup singkat, tangan dingin Antin Sofiah mampu menghidupkan suasana drama yang seolah-olah penonton menyaksikan langsung peristiwa tanggal 27, 28, 29 Oktober 1945. Penonton hanyut dalam memori silam suasana perjungan, hingga beberapa diantaranya meneteskan air mata.

“Sebagai sutradara saya puas karena semua pemain memainkan dengan totalitas sehingga penonton merasakan seperti apa yang dihadapi langsung para santri pada saat itu,” jelas Antin Sofiah.

Penggarapan yang apik ini menurutnya dipersiapkan dalam waktu yang singkat, hanya dua minggu saja dengan jadwal latihan Senin sampai Kamis dalam setiap minggunya.

Joko Fadilah siswa kelas XII MIPA 4 sebagai pemain mengungkapkan, bahwa ia baru pertama kali bermain drama kolosal meski demikian ia bisa memerankan tokoh dengan baik berkat dari keseriusan pemain yang lainnya.

Dengan penggarapan atraktif, pertunjukan yang disaksikan para siswa dan seluruh civitas akademika ini tidak hanya memberikan hiburan semata, tetapi juga mampu memberikan informasi lengkap tentang bagaimana perjuangan para santri dalam kemerdekaan Indonesia.

“Awalnya saya hanya sekedar tahu tentang peringatan hari santri tanggal 22 Oktober tanpa pemahaman yang jelas sejarah adanya hari santri. Dengan adanya drama kolosal ini, saya memperoleh informasi lengkap bagaimana isi resolusi jihad, bagaimana peran para santri dalam bergerak melawan pasukan Belanda serta Inggris demi kemerdekaan Indonesia,” jelas Salsabila Azaria Ataya siswa kelas X6.

Kesuksesan penampilan tak luput dari dukungan penuh Kepala Madrasah, yang berharap dengan peringatan Hari Santri ini perjuangan para ulama dan santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dapat terus dikenang serta menjadi teladan generasi muda. (Nurhid/fi/bel)