Guru Variabel Terpenting dalam Cita-Cita Menuju Pendidikan Berkualitas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung   Bertempat di RA Tarbiyatul Atfal Kebumen Pringsurat  pengurus IGRA Kecamatan. Pringsurat menyelenggarakan bimbingan teknis Kurikulum 2013 bagi guru RA. Sebagai narasumber bimtek  Siti Aisyah, M. Pd pengawas TK Dindikpora Kecamatan Pringsurat dan Nur Makhsun Pengawas RA/MI Kecamatan Pringsurat.  Bimtek kurtilas  diikuti oleh semua guru Raudhatul Athfal se-Kecamatan Pringsurat

Dalam kegiatan yang diselenggarakan Jum’at (14/07) tersebut menurut Pengawas, Nur Makhsun bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru RA dalam implementasi  kurikulum 2013 yang akan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2017/2018 secara bertahap. Juga meningkatkan kompetensi guru Raudhatul Athfal (RA) dalam mengaplikasikan kurikulum 2013, mulai dari pemahaman konsep Kurikulum 13 sampai penyusunan rencana. Khususnya dalam menyusun Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

Lebih lanjut Nur Makhsun mengatakan guru merupakan ujung tombak keberhasilan proses pembelajaran, oleh karena itu perubahan kurikulum harus direspon dengan baik dan cepat sebagai ikhtiar dari peningkatan mutu pendidikan.

“Bimtek Kurtilas ini adalah untuk meningkatkan kwualitas guru yang lebih kreatif dalam memfasilitasi siswa yang aktif dalam belajar. Karena dengan aktifnya anak didik dan kreatifnya guru, outputnya adalah anak didik akan lebih cerdas dan aktif”,Ujar Nur Makhsun.

“Dalam kegiatan bimbingan ini, guru dituntut dan harus mampu mengajar anak-anak didik dengan ragam metode atau lebih tepatnya harus mampu manejerial kelas, karena guru adalah variabel terpenting dalam cita-cita membangun pendidikan yang berkualitas,” Nur Makhsun menambahkan.

Materi yang diberikan oleh narasumber antara lain pemetaan dan analisis KI KD, penyusunan  perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan  pembelajarannya serta evaluasi.  Menurut Siti Asiyah pemberian materi tersebut akan diberikan berkelanjutan dan akan dilaksanakan dalam beberapa kali pertemuan.

Dalam kesempatan tersebut pemateri memberikan pengarahan, ada penegasan akan perlunya mempersiapkan anak-anak Raudhatul Athfal (RA) memiliki 4 kompetensi yang diperlukan di abad 21 yaitu creator, collaborator, communicator dan critical thinking, sering disingkat dengan 4 C.

Keempat kompetensi tersebut akan memberikan dampak positif dan negatif tergantung siapa yang memilikinya, maka perlu alat kendali keempat kompetensi yaitu agama. Prinsip Islam menjadi dasar perkembangan keempat kompetensi ke arah yang positif. Adapun rincian 4C dikaitkan dengan prinsip Islam.

Diakuinya,pasang surut penerapan K13 karena program pendidikan pusat padahal sebelumnya penerapan dan implementasi K-13 sudah hampir 50 % tahun 2014, tapi karena kembali ke KTSP 2006 dan sekarang K-13, harus dimulai dari awal, jelasnya.(sr/Af)