Jawab Tuntutan Jaman, Pengurus Masjid Harus Berinovasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pemalang – Dalam rangka memberikan pemahaman bagaimana cara mengelola masjid yang baik, Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang menggelar kegiatan peningkatan SDM Kemasjidan di Kabupaten Pemalang tahun 2017. Kegiatan dilaksanakan di aula Kankemenag Rabu (19/07) dan diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari Dewan Masjid Indonesia tingkat kabupaten dan kecamatan, Takmir Masjid Agung dan Masjid Besar di Kabupaten Pemalang.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Kankemenag, Taufik Rahman. Dia berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi peserta untuk mengelola masjid dengan sebaik-baiknya, tentunya dengan ghiroh dari pengurus masjid.

Perlu ada improvisasi dan inovasi dari pengurus masjid untuk menjawab tuntutan jaman. Manajemen pengelolaan masjid dibutuhkan dengan tujuan mengembangkan kegiatan-kegiatan masjid sehingga masjid makin dirasakan keberadaannya oleh jamaah dan berhasil membina dakwah dilingkungannya. Manajemen mencakup perencanaan, organisasi kepengurusan, administrasi, keuangan, dan pengawasan.

Dalam hal manajemen keuangan, Taufik meminta pengurus masjid untuk mengumumkan laporan keuangan kepada jamaah masjid.

“Saat sholat Jumat, Takmir masjid harus mengumumkan pemasukan dan pengeluaran dari laporan keuangan. Hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban Takmir terhadap pengelolaan keuangan masjid dimana sebagian besar bersumber dari hasil infak jamaah. Adanya laporan keuangan akan membuat jamaah semakin percaya kepada takmir sehingga jamaah akan semakin senang untuk bersedekah,” jelas Taufik.

“Alangkah lebih baiknya jika sisa kas masjid dihabiskan atau misal ada sisa hanya sedikit saja. Kas masjid bisa digunakan untuk kemakmuran masjid dan umat Islam. Karena jamaah ingin uang yang telah diinfakkan bisa segera dimanfaatkan,” lanjutnya.

Acara dilanjutkan oleh Ketua MUI Kabupaten Pemalang, Saefullah yang memberikan materi tentang kiat-kiat untuk memakmurkan masjid.

“Indikator utama sebuah masjid dikatakan makmur dilihat dari sholat berjamaahnya. Apabila jamaah sholat berjamaah cukup banyak maka bisa dikatakan masjid tersebut telah makmur. Dan untuk memakmurkan masjid diawali dari pengurus masjidnya sendiri. Saya menekankan kepada semua pengurus masjid untuk ikut sholat berjamaah lima waktu,” ujar Saefullah yang juga menjadi Pengurus Masjid Besar Raudlatul Muslimin Bantarbolang. (fi/rf)