Bukti Kebersamaan, NU Khatib dan Muhammadiyah Imam

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Alun-alun Purbalingga telah tertutup dengan hamparan karpet guna persiapan penyelenggaraan salat Idul Adha tahun 1438 H. Para petugas yang berjumlah kurang lebih 50 orang, dengan keikhlashan dan semangat mempersiapkan segalanya guna suksesnya penyelenggaraan salat esok pagi sekitar pukul 06.15 WIB. Petugas terdiri dari unsur pegawai Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga dan sebagian dari pegawai bagian Kesra Pemerintah Daerah Kabupatrn Purbalingga. Kegiatan persiapan dimulai sekitar pukul 00.00 setelah dinas Pemadam Kebakaran menyapu sampah dengan air dari mobil pemadam.

Menurut Plt. Kepala Kantor Kemenag Purbalingga yang hadir di Alun-alun dini hari Jum’at (01/09) mengatakan bahwa kegiatan persiapan salat ied adalah kegiatan Panitia Hari Besar Islam (PHBI). “Ini adalah kegiatan dari PHBI, di mana unsur PHBI adalah Kemenag dan Pemerintah Daerah,” kata Ratmono.

Ratmono yang turut menggelar karpet bersama petugas lainnya juga menjelaskan terkait petugas Imam salat dan khotib pada pelaksanaan salat ied.

“Bapak Muzni Tanwir dari unsur Muhammadiyah selaku Imam salat dan Kyai Nurkholis dari unsur NU sebagai khatibnya,” jelasnya.

“Unsur Muhammadiyah dan NU sebagai wujud dan bukti kebersamaan, dan hal ini sudah menjadi adat setiap penyelenggaraan salat ied di Purbalingga,” imbuhnya.

Timbul Prihastanto Yuwono, pengolah data pada penyelenggara syariah Kemenag Purbalingga saat di konfirmasi di sela waktu istirahat di sekitar Alun-alun terkait pengukuran arah kiblat menjelaskan bahwa pengukuran telah dilaksanakan pada Kamis (31/08).

“Pengukuran telah dilaksanakan pada hari Kamis bersama Syarifudin, S.Ag, dan sudah sesuai dengan ketentuan karena kami sudah menggunakan teodolit,” terang Timbul.

“Dan pagi ini sebelum Subuh, penataan saf dan karpet harus sudah selesai dan tidak boleh keluar dari ukuran yang telah dibuat,” tegasnya. (sf/gt)