25.000 Shalawat Untuk Indonesia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus – Meski peringatan Hari Santri Nasional jatuh pada hari Ahad, 22 Oktober 2017, namun MTsN 1 Kudus memperingatinya satu hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 21 Oktober 2017. Hari Santri Nasional telah dua tahun ditetapkan oleh pemerintah Indonesia guna memperingati resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari, Pendiri NU (Nahdlatul ‘Ulama’), sebagai bentuk perlawanan santri arek-arek Suroboyo kepada penjajah sekutu Inggris.

Tidak seperti hari-hari biasanya, seluruh siswa-siswi MTsN 1 Kudus pada hari santri berpakaikan santri; yaitu bersarung dan berbaju koko dan kopiah putih. Sementara itu, seluruh siswi dan ibu guru mengenakan jubah putih dan kerudung putih.

Dengan mengangkat tema “25.000 Shalawat Untuk Keselamatan Indonesia”, peringatan hari santri tahun ini dimulai dengan pembacaan shalawat kepada nabi Muhammad SAW yang dipimpin langsung oleh Moh. Aslim, Koord. Keagamaan MTsN 1 Kudus. Dengan 25.000 shalawat ini diharapkan Negara Indonesia selalu dalam lindungan Allah.

Sementara itu, Kepala MTsN 1 Kudus,  Ali Musyafak dalam sambutannya mengatan bahwa, madrasah lahir dari kalangan santri. Karena penyebaran agama Islam melalui tokoh para Wali Songo yang menurun kepada para santri di pondok pesantren. Dari sana lahirlah santri yang mendirikan madrasah. Sehingga sebagai santri madrasah seluruh siswa MTsN 1 Kudus wajib memperingatinya. Santri sendiri menurut Ali Musyafak mempunyai kepanjangan; Santun, Tawadluk, Rela berkorban, dan Istiqomah. Sementara Kiyai: (Kasih, Sayang, Amanah dan Ikhlas).

Setelah dibuka oleh Kepala MTsN 1 Kudus, seluruh siswa, guru dan karyawan menyantap satu nampan nasi dan lauk pauk dengan bersama-sama ala santri. Ini menunjukkan bahwa santri selalu dalam kebersamaan. Dengan kebersamaan itu, tak mungkin Indonesia akan terpecah belah.

Selesai menyantap nasi, peringatan Hari Santri Nasional diisi dengan lomba antar kelas yang dibagi menjadi 9 group. Setiap group terdiri dari 4 kelas baik itu kelas VII, VIII dan IX. Setelah itu setiap group akan menampilkan rebana dan pidato. Penonton dan supporter tiap kelas riuh menyemangati groupnya masing-masing dengan berdiri di depan panggung.(MTsN1 Kds/bd)