Gembleng Fisik dan Mental Siswa melalui Persami

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Sebanyak 102 siswa MI Negeri 2 Purbalingga di Purbasari – Karangjambu mengikuti kegiatan Persami yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Tahun Baru 1439 Hijriyah. Peserta kegiatan yang terdiri dari 47 putra dan 55  putri  itu dikelompokkan dalam 9 regu yang terdiri dari 4 regu putra dan 5 regu putri. Salah satu kunci kesuksesan kegiatan ini adalah adanya kerja sama yang baik dengan Pramuka Penegak DKR Kecamatan Karangjambu. Dengan bimbingan  dan pengawasan  dari seluruh guru dan pegawai MIN 2 Purbalingga,  kegiatan dapat berlangsung lancar.

Kepala MIN 2 Purbalingga, Sokhimun selaku Kamabigus menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu – Minggu (07-08/10) di MIN 2 Purbalingga  dan wilayah Desa Purbasari – Karangjambu. Adapun pelaksanaannya tidak bersamaan dengan datangnya tahun baru Hiriyah 1439 H, karena para siswa tengah menghadapi Penilaian Tengah Semester (PTS).

“Kegiatan Persami ini dilaksanakan dalam rangka Tahun Baru Hijriyah jadi disebut juga Pertabah. Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan setiap tahun. Jadi sudah 7 tahun sejak 2010. Waktu pelaksanaan kita sesuaikan, seperti tahun ini karena ada PTS kita ambil waktu akhir pekan usai PTS. Selain untuk tujuan pendidikan kepramukaan, kegiatan ini juga untuk penanaman karakter Islami khususnya mengenal pergantian tahun hijriyah yang merupakan salah satu bagian sejarah Islam dunia,” jelas Sokhimun.

Dijelaskan bahwa para peserta tidak tidur di tenda, tetapi di ruang kelas I dan ruang kelas II dengan sistem putra dan putri terpisah.  Meski hanya beralaskan karpet atau tikar, cara ini lebih aman dibanding tidur di dalam tenda di lapangan karena kondisi cuaca dan posisi lapang yang sangat tidak mendukung. Curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini dan posisi lapangan yang sangat rendah menjadi pertimbangan utamanya.

Sedangkan terkait biaya, Sokhimun menjelaskan bahwa para peserta secara sukarela menyumbangkan biaya kegiatan sebesar dua puluh ribu rupiah per siswa yang digunakan untuk biaya konsumsi berupa makan sore, makan pagi dan makan siang.

Terkait materi kegiatan Ketua Panitia, Asyroful Anam menjelaskan bahwa secara garis besar kegiatan yang dilaksanakan meliputi upacara pembukaan dan penutupan, apel sore dan apel pagi, pioneering, gembira ria, pentas seni, renungan, ibadah sholat, senam pagi dan penjelajahan.

“Kegiatan penjelajahan melewati 12 pos. Pemberangkatan dengan semaphore, menjawab soal-soal keagamaan di pos 2, kemudian di pos 3  turun tebing. Setiap peserta harus menuruni tebing Sigupit yang cukup terjal dengan ketinggian 8 m  dan kemiringan antara 70-80 derajat. Di pos berikutnya materi pengetahuan umum, tali-temali, merayap, pengetahuan kepramukaan, meniti, P3K, PBB, KIM dan yel-yel,” ungkap Asyrof.

Semangat praja muda karana para peserta tampak kokoh, sehingga meski guyuran hujan deras di pegunungan yang berketinggian sekitar 600 m dpl ini menghalangi jalannya kegiatan, para peserta tetap bertahan hingga akhir upacara penutupan .(sar/gt)