Kerasulan Awam Kaum Muda Katolik 2017

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus – 21/10, Forum Pelayanan Diakonia Katolik Kabupaten Kudus adakan kegiatan  Kerasulan Awam Kaum Muda Katolik 2017 dengan tema “Tenaga Pendidik Katolik Yang Sejati”. Kegiatan ini diadakan di @HOM Hotel Kudus dihadiri 50 Kaum Awam Muda Katolik yang teribat secara langsung di Gereja dan Masyarakat. Kaum awam menunaikan kerasulan mereka yang bermacam-ragam dalam Gereja maupun masyarakat, diantaranya  jemaat-jemaat gerejawi, keluarga, kaum muda, lingkungan sosial, tata nasional dan internasional. Karena zaman sekarang ini kaum wanita  semakin berperan aktif dalam seluruh hidup masyarakat, maka sangat pentinglah bahwa keikut-sertaan mereka diperluas, juga dipelbagai bidang kerasulan Gereja. Sebagai Narasumber yaitu:

Emanuel Bambang Widyanarko sebagai Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus memberi materi “Memperoleh Upah dan Berkah”.

Heribertus Suncoko yang hadir mewakili Pembimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah memberi materi  “Visi dan Misi, Pembinaan Umum dan Kebijakan Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah”.

Romo YB. Haryono MSF menyampaikan “Spiritualitas Pendidik dan Penggerak Katolik Yang Sejati”.  Mengharapkan spiritualitas menghasilkan buah yaitu Sukacita batiniah, Pelayanan yang rendah hati, pendekatan pada sesama dengan penuh hormat, menghargai tradisi dan adat istiadat, kematangan rohani, kelembutan, keheningan.

Kaum muda merupakan kekuatan amat penting dalam masyarakat zaman sekarang. Situasi hidup, sikap-sikap batin serta hubungan-hubungan mereka dengan keluarga mereka sendiri telah amat banyak berubah. Seringkali mereka terlalu cepat beralih kepada kondisi sosial ekonomis yang baru. Dari hari ke hari peran mereka di bidang sosial dan juga politik semakin penting. Padahal agaknya mereka kurang mampu menanggung beban-beban baru dengan baik.

Bertambah pentingnya peran mereka dalam masyarakat itu menuntut dari mereka kegiatan merasul yang sepadan. Mereka sendiri harus menjadi rasul-rasul pertama dan langsung bagi kaum muda, dengan menjalankan sendiri kerasulan dikalangan mereka, sambil mengindahkan lingkungan sosial kediaman mereka. (AA 2017/bd)