Pemalang – Setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional oleh bangsa Indonesia khususnya umat Islam. Tahun ini merupakan tahun ketiga sejak ditetapkannya Hari Santri pada 22 Oktober 2015 oleh Presiden Joko Widodo.
Untuk memperingatinya, ASN jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang pada hari Senin (23/10) melaksanakan serangkaian acara. Dimulai jam 6.30 WIB, tiap ASN melakukan tadarus satu juz Al-Qur’an di ruang Kepala Kankemenag.
Masuk ke acara inti, seluruh ASN Kankemenag termasuk Pengawas Pendidikan Madrasah maupun Agama Islam dan Penyuluh Agama Islam se-Kabupaten Pemalang mengikuti upacara bendera. Upacara dilaksanakan dihalaman Kankemenag mulai jam 7.30 WIB.
Kepala Kankemenag, Taufik Rahman bertindak sebagai inspektur upacara. Dia mengatakan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia tak lepas dari andil santri yang turut memperjuangkan kemerdekaan.
“Perjuangan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia tak lepas dari andil dan pengorbanan yang ternilai dari kaum santri seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Wahid Hasyim, termasuk para santri perempuan, seperti Nyai Ahmad Dahlan, Hj. Rahmah El Yunusiyyah dan lain-lain terpahat dalam lukisan sejarah bangsa,” jelas Taufik dalam amanatnya.
Dia menyatakan, bukan hanya orang yang menuntut ilmu di pondok pesantren saja yang disebut santri. Namun seseorang yang senantiasa berbuat baik layak disebut santri. Sebagai ASN Kementerian Agama selaku instansi terdepan dalam mengawal santi, Taufik mengajak untuk menyalakan jiwa santri dalam setiap tindakan.
Upacara berakhir, acara dilanjutkan dengan dzikir, sholawat, dan doa bersama di aula Kankemenag. Kegiatan dipimpin oleh Penyuluh Agama Islam. Rangkaian acara peringatan Hari Santri Nasional tahun 2017 berakhir pada jam 09.00 WIB. (fi/rf)
