081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Ajak Umat Kembali ke Ajaran Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pemalang – Menindaklanjuti perkembangan situasi akhir-akhir ini, Badan Kerja Sama Gereja-Gereja Kabupaten Pemalang mengadakan pertemuan intern para pendeta gereja Protestan di Kabupaten Pemalang. Pertemuan dilaksanakan di gedung Gereja Bethel Indonesia (GBI) Comal, Selasa (22/5). Kegiatan diikuti oleh pendeta dari 32 gereja Protestan dan seorang romo gereja Katolik.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang turut hadir bersama Kasat Binmas Polres Pemalang dan Ketua FKUB Kabupaten Pemalang. Disampaikan oleh Pendeta Happy Budiono selaku Ketua BKSG, pertemuan dimaksudkan untuk membangun konsolidasi dalam menyelesaikan persoalan yang ada untuk membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait agar tidak salah langkah.

Kepala Kankemenag, Taufik Rahman dalam sambutannya menjelaskan visi Kementerian Agama yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama. Dalam pandangannya, seseorang yang taat beragama tidak akan melakukan tindakan seperti peristiwa bom di Surabaya. Beliau berharap agar pendeta mengajarkan kasih sayang dan saling menghormati antar umat beragama.

Untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, Taufik menyampaikan beberapa pesan. “Salah satu ciri terwujudnya perdamaian adalah ramainya umat melaksanakan ibadah di rumah ibadah. Mari kita ajak umat untuk kembali ke agamanya. Umat diajak supaya membaca dan mengamalkan kitab suci sesuai agamanya. Dengan ajaran dan pengamalan dari kita suci akan tercipta kerukunan, perdamaian yang diimpikan,” jelas Taufk.

Di era keterbukaan informasi, masyarakat dengan mudah dan cepat menerima informasi. Terkadang informasi yang diterima masih diragukan kebenarannya. Salah satu faktor penyulut perpecahan umat diantaranya dari informasi palsu (hoax) dan ujaran kebencian. Kepala Kankemenag meminta agar umat diberikan bimbingan terkait pencegahan penyebaran hoax dan ujaran kebencian.

“Dengan sarana media sosial, banyak kita jumpai berita maupun informasi yang belum tentu benar. Berikan bimbingan kepada umat untuk menyaring berita, mana yang hoak dan mana yang benar. Jika ada berita hoax atau ujaran kebencian yang kita terima, jangan disebarluaskan, langsung dihapus,” pesannya.

Terkait pilkada Provinsi Jawa Tengah, Taufik berpesan agar para tokoh agama bisa menciptakan perdamaian. Berbeda pilihan itu boleh tapi jangan menjadikan hal tersebut sebagai akar perpecahan.

Senada dengan Kepala Kankemenag, Agus Salim selaku Kasat Binmas Polres Pemalang mengatakan perbedaan jangan dijadikan alat untuk memecah persatuan.

“Kita dilahirkan di dunia dalam perbedaan, beda kultur, warna kulit, agama. Perbedaan itu jangan dijadikan alat untuk memecah persatuan. Semua ajaran agama melarang menyakiti, melarang membunuh. Bermusuhan saja baik sesama agama maupun sesama manusia di luar keyakinan tidak boleh,” katanya.

Dipaparkannya, jajaran Polres Pemalang melaksanakan patroli di lingkungan gereja-gereja tiga kali di malam hari dan dua kali di siang hari. Namun untuk lebih meningkatkan keamanan di lingkungan gereja, dia meminta pihak gereja untuk mengangkat pertugas keamanan swakarsa.

“Jagalah kerukunan yang sudah terjalin selama ini, komunikasi dengan Polres, Kemenag, dan FKUB untuk tetap dijaga. Semoga masyarakat di Kabupaten Pemalang bisa beribadah dengan tenang, bekerja dengan baik tetapi tidak melupakan kewaspadaan,” pesan Agus. (fi)