Pensiun Bukan Akhir Sebuah Perjuangan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Kamis (30/05) harus kehilangan 2 orang ASN seniornya. Keduanya adalah Siswadi, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam dan Suryati, Staf Subbag TU. Keduanya menjalani purna tugas sebagai ASN Kementerian Agama per 01 Juni 2018. Acara perpisahan purna tugas dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan apel pagi di halaman kantor setempat.

Dalam sambutan perpisahannya Kasi PAIS, Siswadi menyampaikan ucapan terima kasih, permohonan maaf dan menyampaikan pesan kepada pegawai yang masih aktif agar terus menjaga marwah Kantor Kementerian Agama dengan cara menjadi pegawai Kemenag yang amanah, berprestasi dan merasa handarbeni.

“Kemenag adalah rumah kita, mau bagus, aman, nyaman atau tidak tergantung kepada kita sebagai penghuni rumah. Karena darah yang mengalir di tubuh kita adalah rezeki yang diberikan Allah SWT melalui Kemenag, maka menjadi kewajiban kita untuk menjaga citra baik kantor tempat menjemput rizeki kita. Baik yang masih aktif maupun yang pensiun harus menjadi uswatun hasanah dan bercita-cita menjadi husnul hotimah,” pesannya.

Sementara itu,  Suryati menyambung pesan yang sama. Staf yang diangkat CPNS per Maret 1983 ini  selain menyampaikan ikrar permohonan maaf, juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama yang baik dari semua pihak selama ia menempuh masa kerjanya.

“Berkat kerja sama yang baik, bimbingan dan arahan dari Kepala Kantor, Kasubbag TU, para Kasi dan Gara saya bisa melaksanakan tugas dinas saya hingga hari terakhir ini. Maka mohon doa agar kami sekeluarga diberi umur yang barokah, rizki yang halalan thoyyibah, keluarga yang sakinah mawaddah warohmah dan akhir hidup yang husnul hotimah,” ungkapnya.

Kepala Kankemenag Kabupaten Purbalingga, Karsono dalam amanatnya berpesan agar para pejabat maupun karyawan yang memasuki masa pensiun dapat terus melanjutkan perjuangannya.

“Pensiun bukan akhir sebuah perjuangan. Pensiun hanya sebuah fase yang harus dilalui. Sebelum pensiun Bapak/Ibu berjuang di Kementerian Agama, setelah pensiun Bapak/Ibu berjuang di masyarakat dengan terus mendukung program-program Kementerian Agama yang bersentuhan dengan masyarakat,” pesannya. (sar/gt)