Penyuluh Agama Beri Semangat, Ngaji Bareng Sipir dan Napi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal – Selama bulan suci ramadhan, para narapidana secara rutin belajar membaca Al Qur’an  bersama-sama, mereka begitu antusias sampai tidak mengenal ruang dan waktu, itulah semangat yang dipegang warga binaan Lapas Kota Tegal,  seperti yang dikutip salah satu penyuluh agama islam, Deddy Setiaji pada Rabu, (30/05) di Lapas kelas II B Kota Tegal.

Sejak memasuki ramadhan aktivitas agama di lapas bertambah banyak, aktivitas tersebut diikuti baik narapidana maupun petugas lapas, salah satunya program ngaji bareng serta belajar ilmu tajwid, “jelas Deddy yang notabene sebagai pengurus Ponpes Nurul Hidayah di lapas tersebut.

Beliau menyatakan kegembiraannya atas kegiatan ramadhan yang berjalan dengan lancar. Pihaknya memang sengaja menambahkan kegiatan keagamaan agar para narapidaya dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan positif . “Paling tidak mereka yang muslim, dapat membaca Al Qur'an dengan benar.

Mendekam di balik jeruji tak selamanya membuat seseorang terjembab dalam jurang yang dalam. Selain memperkaya ibadah dengan berbagai kegiatan juga mampu mengurangi dosa-dosanya di masa lalu,” harap Deddy.

Sementara itu, salah satu narapidana lapas, Sudirman mengatakan, kami sangat beruntung masih diberikan kesempatan untuk belajar mengaji serta mengenal Allah meski harus di dalam penjara,” ujar Nya dengan penuh prihatin.

Suasana belajar cukup hangat. “Kami sangat senang bisa berkumpul bareng bersama petugas lapas, karena di sini adalah keluarga,” tambah Sudirman, yang saat ini dipercaya sebagai lurah Ponpes Nurul Hidayah di lapas Tegal.

Terkait dengan tujuan diadakanya kegiatan keagamaan tersebut, kata Deddy merupakan refleksi dan evaluasi dari pembelajaran agama yang selama ini dibimbing oleh para Penyuluh Agama yang berada dibawah lingkup Kementerian Agama Kota Tegal melalui seksi Bimas Islam.

Beliau berharap, semoga dengan mengenal lebih dekat dengan Al Qur’an serta bimbingan agama yang lain dapat mempertebal iman sekaligus ajang evaluasi moral kedepan bagi narapidana,” pungkas Deddy. (IM/rf)