Bekali Santri dengan Sikap Jawara

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Sebanyak 20 santri dari Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Desa Kembangan Kecamatan Bukateja resmi mewakili Kabupaten Purbalingga pada ajang Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) Ke-5. Perkemahan tersebut diadakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kanwil Provinsi Jawa Tengah dan Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah. Hal tersebut dijelaskan Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kankemenag Kabupaten Purbalingga, Kholidin, Jumat (06/07).

“Kegiatan PPSN ke-5 tahun ini diselenggarakan di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Darul Amanah, Sukorejo Kabupaten Kendal. Perkemahan berlangsung selama 3 hari, terhitung mulai tanggal 9 s.d. 11 Juli 2018,” terang Kholidin.

Ditambahkan, pembekalan terhadap para peserta telah dilakukan Kamis (05/07) di komplek Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Desa Kembangan Kecamatan Bukateja. Ia beserta seluruh staf memberikan dukungan dan doa serta motivasi kepada seluruh peserta yang akan mengikuti kegiatan tersebut.

“Intinya kami meminta para santri yang akan mengikuti kegiatan tersebut untuk menanamkan sifat jawara. Sehingga ketika menang tidak memunculkan sifat sombong dan ketika kalah juga tidak berduka. Tanamkan sifat sabar dengan keterbatasan anggaran yang ada, tetap percaya diri, jangan grogi apalagi minder dan selalu disiplin,” tandasnya.

Meski tidak menargetkan juara agar tidak membebani peserta, ia berharap mereka dapat berbuat yang terbaik, siap mental, siap bertempur, qonaah memahami situasi dan kondisi agar bisa tampil maksimal.

Staf Seksi PD Pontren, A. Muntaqo juga turut berpesan agar para santri bisa memahami filsafat perjalanan bahtera di lautan.

“Bangunlah obsesi untuk bisa menjadi yang terbaik. Yang berperan sebagai layar, jadilah sebagai layar yang siap dikembangkan. Yang menjadi dayung, jadilah dayung yang siap untuk dikayuh. Yang menjadi anak buah kapal, jadilah ABK yang siap menerima komando. Dan yang berperan sebagai nahkoda, jadilah komandan yang bijak yang mengerti akan kondisi anak buah beserta kapal yang dinaikinya,” jelasnya penuh makna.

Siap Unjuk Gigi

Pembina Pramuka Santri Minjahut Tholabah, Muhammad Ma’ruf Elawi, menjelaskan kedua regunya siap untuk menunjukkan kemampuan mereka masing-masing.

“Kami sudah membuat padasan (tempat wudlu –red.) otomatis untuk lomba Teknologi Tepat Guna. Dengan pemasangan sensor, maka air akan mengalir ketika tangan kita didekatkan. Dan sebaliknya ketika tangan kita dijauhkan, air akan berhenti mengalir. Jadi menghemat penggunaan air,” paparnya.

Ia menambahkan, untuk lomba masak para santri akan membuat kue mawar singkong yaitu kue yang dibuat dari bahan singkong, kelapa dan gula berbentuk bunga mawar. Sedangkan pada mata lomba pentas seni, mereka akan menampilkan drama dengan kisah Pangeran Singayuda dan Syekh Makdum. Selain itu mereka juga telah membuat film pendek berdurasi 4 menit dengan bimbingan Sineas muda berbakat, Bowo dari Bobotsari – Purbalingga. (sar/gt)