Pesan Bermakna melalui Sajadah dan Badut

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Pemandangan unik nampak menghiasi halaman MIM Penaruban Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Selasa (17/07). Masa Pengenalan Lingkungan Madrasah (MPLM) Tahun Pelajaran 2018/2019 berlangsung hikmat sekaligus mengharukan. Siswa-siswi yang menjadi kakak kelas berdiri berderet dengan senyum yang mengembang menyambut siswa-siswi baru. Rangkulan sayang tak lupa  mereka berikan seraya memberikan sebuah hadiah “sajadah” kepada  50 siswa baru yang berjalan memasuki gerbang madrasah. Tak lupa dengan senang hati mereka mengantar adik kelas mereka tersebut menuju ke kelas baru. Puluhan balon cita-cita warna-warni satu per satu diserahkan ke genggaman tangan-tangan mungil siswa baru untuk diterbangkan.

“Itu sebagai simbol harapan besar mereka untuk mewujudkan cita-cita mereka yang telah digantung setinggi langit. Dan lewat sajadah itu kami berharap siswa-siswi baru termotivasi untuk rajin beribadah sholat lima waktu,” ungkap Siti Nur Laely Kepala MIM Penaruban.

“Harapan kami semoga para siswa baru bisa meraih cita-cita mereka yang tertulis pada balon cita-cita yang mereka terbangkan,” lanjutnya.

Ia menambahkan, berkat dukungan berbagai pihak madrasahnya saat ini telah memiliki 11 rombongan belajar dengan jumlah siswa 250 anak. “Tak ada nuansa kemewahan,hanya keceriaan dan kebersamaan yg kami berikan untuk siswa-siswi baru kami MIM PENA,” pungkasnya.

Bersama Badut

Badut datang, siswapun riang. Begitulah yang tampak pada wajah-wajah siswa MIM Panican Kecamatan Kemangkon, Selasa (17/07). Kepala Madrasah, Farid Syarifudin menjelaskan bahwa Panitia PPDB pada tahun ini menghadirkan seorang badut. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesan pertama kepada para peserta didik baru BA dan MIM Panican.

“Kami ingin kesan pertama siswa  bahwa ternyata belajar di BA dan MIM Panican menyenangkan dan mengasyikkan. Sehingga akan tertanam rasa nyaman, krasan dan senang untuk bersekolah di BA dan MIM Panican. Ketika anak sudah merasa senang dan krasan belajar maka kami optimis akan lebih mudah untuk mengarahkan para peserta didik untuk dibina dan dididik sesuai visi BA dan MIM Panican,” ungkapnya.

Kegiatan hari kedua MPLM diakhiri dengan memberikan setangkai bunga kertas hasil kreasi guru dan siswa kepada setiap peserta didik baru. Bunga tersebut selanjutnya  untuk disampaikan kepada para ibunda masing-masing siswa baru sebagai cerminan keceriaan mereka hari ini dan sebagai simbol rasa kasih sayang yang lebih kepada ibunda. Kegiatan MPLM ditutup Rabu (18/07)  dengan hiburan sulap dan pelepasan balon cita-cita oleh setiap peserta didik. Ini mengandung falsafah pendidikan agar setiap peserta didik menetapkan cita-cita setinggi mungkin. (sar/gt)