Dharma Wanita Kembangkan Kualitas Istri ASN

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Keluarga adalah sebuah wadah yang mempunyai tugas dan fungsi mempersiapkan kader bangsa. Kader bangsa itu adalah anak-anak kita dan suami kita. Sukses tidaknya anak-anak dan suami kita tergantung peran ibu atau istri di dalam membina rumah tangga. Demikian diungkapkan Laelatul Qodar, S.Pd.I, M.Pd., Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga pada saat membuka Seminar Pengembangan Kualitas Istri ASN Menuju Ketahanan Keluarga, Selasa (18/09). Acara yang dihadiri 100 peserta tersebut digelar di Aula Uswatun Hasanah Purbalingga.

“Di sebelah kiri ada anak-anak kita, di sebelah kanan ada suami kita, di depan sebagai pengganti suami saat suami tidak ada dan di belakang istri adalah motivator bagi keluarga. Termasuk di dalamnya kesuksesan suami dalam dunia pekerjaannya. Dengan demikian sebagai istri, kalimat motivasi yang meluncur dari mulut kita harus motivasi yang baik. Jangan sampai kita menuntut kepada suami di luar kemampuannya yang dapat menjerumuskan ke jurang korupsi. Di sini dibutuhkan keqona'ahan kita atas kecukupan  rezeki yang telah diberikan Allah melalui suami kita,” lanjut Laelatul.

Kepada peserta yang terdiri dari para pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Purbalingga, Laelatul berharap agar mereka menjadi sosok terpilih yang menghantarkan keluarga menuju bahagia dan selamat di dunia hingga akhirat.

Dewi Laela Hilyatin, SE.M.Si. (33) Dosen IAIN Purwokerto kelahiran Banyumas yang menjadi narasumber berpesan dengan menyitir sebuah ayat Alquran Surah At Tahrim ayat 6.

“Dalam ayat tersebut  Allah memerintahkan kepada hambanya untuk bertaqwa, menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka serta pentingnya pendidikan Islam sejak dini,” jelas Dewi.

Ibu muda dengan putra 4 ini mengingatkan para peserta dengan mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya peran wanita.

“Wanita adalah tiang negara, apabila wanitanya baik maka negara akan baik dan apabila wanita rusak  negarapun akan rusak,” ungkapnya.

Tips Ketahanan Keluarga

Dalam materinya Dewi membeberkan trik membangun ketahanan keluarga agar makin harmonis. Pertama, kumpul berkualitas. Luangkan waktu minimal 20 menit sehari tanpa gawai, televisi atau alat elektronik lainnya. Kedua, tingkatkan interaksi, bukan hanya dengan keluarga inti melainkan juga dengan keluarga besar dan tetangga sekitar dalam kegiatan sehari-hari.  Ketiga, mandiri. Manfaatkan potensi tiap anggota keluarga agar tak bergantung pada pihak lain. Gali pengetahuan dan tingkatkan ketrampilan. Keempat, peduli dan berbagi. Yaitu saling peduli dan berbagi kepada orang lain khususnya mereka yang kurang beruntung. (sar/gt)