Pertahankan NKRI Harga Mati, Ribuan Warga Pati Senandungkan Shalawat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – Kumandang Sholawat membahana di kawasan Simpang Proliman Juwana turut Desa Kudu Keras Kecamatan Juwana Pati, Kamis, (27/9/2018).

Sekitar 3000 orang mengikuti “Juwana Berdzikir dan Bersholawat” dalam rangka Haul para Masyayih dan Harlah Sapu Jagad Juana ke 5 bersama Habib Luthfi Bin Yahya dari Pekalongan.

Hadir dalam dzikir tersebut Kepala Kankemenag Kab. Pati Imron, Bupati Pati Haryanto, Dandim 0718 Pati, Kapolres Pati, anggota DPRD Kabupaten Pati dan tokoh agama beserta para kyai se- Kab. Pati, serta tokoh lintas agama di Pati

Danramil 02/Juwana Kapten Inf. Yahudi selaku Ketua Panitia dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini adalah dzikir dan bersholawat dan harlah organisasi sapu jagad yg ke 5. Sapu jagad telah hadir bersama untuk memupuk dzikir dan shalawat.

“Kita jangan terpecah belah dan bersatu untuk bangsa dan negara, tanggal 30 september kita peringati hari kesaktian pancasila, yang waktu itu ada kelompok dari dalam maupaun dari luar yang akan membelah, merongrong terhadap bangsa kita, dan akan merubah idiologi negara pancasila, melalui majelis ini mari tetap satukan tekad untuk mengamalkan pancasila sebagai sumber kekuatan semua keutuhan negara republik indonesai dan NKRI HARGA MATI,” jelasnya..

Bupati Pati Haryanto mengatakan agenda ulang tahun sapu jagad dan dzikir bershalawat Haul para masaid, “kami selaku pemerintah dan pribadi mengucapkan selamat ultah yang ke 5 organisasi sapu jagad dan dapat membina umat beragama dan kerukunan umat beragama dan dapat mempersatukan bangsa dan jangan sampai terpecah belah ,dan selalu melestarikan kemaslatan umat dan ke depan dapat bersatu padu dg pemerintah dan sapu jagad dapat menjadi contoh organisasi lain.”

Lebih lanjut Bupati menyampaikan, Haul sesepuh pendahulu-pendahulu harus kita jadikan panutan dan kita doakan agar mendapat ampunan dan jasa jasanya mereka kita nikmati kita bersama, karena para pendahulu kita bersusah payah merebut kemerdekaan, “sebagai penerusnya kita jangan sampai bercerai berai, di indonesai dan khususnya di Kabupaten Pati yang sudah tentram kita pertahankan, beda pilihan boleh saja tapi jangan putuskan hubungan kita bersaudara,” imbuhnya.

Ditambahkannya, kegiatan ini sebagai sarana untuk memilih pimpinan kita yang terbaik dari yang terbaik, dan kedepan pati juga akan melaksanakan pilkades gelombang satu dan pilkades di pati ada 61 desa yang akan melaksakan, dan kedepan juga ada pemilihan legislatif 2019 bersamaan dengan pilpres 2019, mari persaudaraan kita jaga jangan meniru di medsos yg menghina masing masing calon, lebih baik kita berdoa dan berdzikir bersama, “dan mari bersama sama dengan kegiatan ini perbuatan yang mulia dan perlu di contoh, mudah mudahan malam hari ini do’a bersama, zikir bersama dan shalawat besama pati didekatkan keberkahan dan bersatu padu untuk membangun kota pati dan kecamatan juana berkah dan barokah semua permintaan dikabulkan oleh allah SWT,” ungkapnya.

Mauidhoh khasanah oleh KH. Muhamad sidiq pada intinya mengatakan sesama orang islam dan sesama indonesia beda partai serta beda agama kita harus rukun, perbedaan jangan sampai hilang sifat kemanusiaan dan kita hidup harus sopan dan santun melakukan kebaikan harus di lakukan terus menerus dan kita harus bisa menjaga hati, dengan siapa kita berteman dan dengan siapa kita berkumpul mari kita selamatkan, dan menuju ke surganya Allah SWT,”jelasnya.

Mauidhoh khasanah bersama Habib Luthfi Bin Yahya mengajak semua yang hadir disini dan di seluruh saudara saudara kita mendapatkan barokah ekonomi, barokah Rohmad dan barokah dari yang maha kuasa, dan mari perkokoh cinta tanah air dan menanamkan cinta bumi pertiwi indonesia seperti bendera kita merah putih adalah merah putih, dan merah putih yang tidak akan bisa luntur.

Lebih lanjut ia mengatakan sebagai bangsa yang besar dan berbagai agama dan suku dan keyakinan, TNI dan Polri, ulama dan tokoh agama tidak bisa di pisah- pisahkan, semua bersatu untuk mempertahankan NKRI Harga Mati. ( dm/pn/am/bd)