Outing Class Siswa-Siswi Madrasah dengan TNI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Terinspirasi pesan motivasi yang disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Karsono bahwa Jika Kepala dan Guru madrasah maju, maka madrasah pun akan maju, Kepala MIM Bodaskarangjati, Choeriyah mengembangkan berbagai ide cemerlang dalam memajukan dan mempromosikan madrasahnya.

Seperti dituturkan Choeriyah kepada Humas Kankemenag Purbalingga, Senin (15/10), madrasah kebanggaannya yang akrab disebut MIM Jenderal Soedirman tengah mengadakan kegiatan outing class.

“Saya bersama 50 siswa-siswi kelas IV, V dan VI serta 5 orang guru pendamping mengikuti kegiatan outing class bekerja sama dengan Bataliyon Infanteri 406 Candra Kusuma, Bojong – Purbalingga. Pagi tadi sebanyak 4 personil TNI dari Yonif 406 hadir dengan 2 unit truk ke madrasah kami. Pertama, kami mengadakan kegiatan upacara pengibaran bendera dengan Pembina Upacara, Serka Hendro. Setelah itu kami melakukan kegiatan anjangsana ke Markas Yonif 406 di Bojong,” tutur Choeriyah.

Ditambahkannya, Pasukan Kolone Bersenjata Kokam Cilik yang terdiri dari 19 anak di bawah komando Nindy Anindya Lutfiani berkesempatan menunjukkan aksi  mereka. Pertunjukan kehebatan mereka  disaksikan oleh personel TNI yang hadir. Nindy dan pasukannya seolah-olah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah cucu cicit keturunan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang mewarisi kedisiplinan dan keberaniannya di masa kini dan masa mendatang.

Staf I  Yonif 406, Serda Didi Aryanto dengan bangga memberikan apresiasinya kepada Kolone Bersenjata Kokam Cilik MIM Bodaskarangjati.

Performnya sangat bagus, kompak dan baru pertama kali saya melihat anak usia MI bisa sehebat ini. Kalau saja saya tahu anak-anak MIM Jensoed dari awal, kemarin saya usulkan untuk opening Asian Games,” puji Didi dengan mengacungan kedua jempolnya.

“Ini kali pertama siswa Madrasah Ibtidaiyah beranjangsana ke markas Yonif 406. Di era sekarang, TNI lebih manunggal dengan masyarakat. Walaupun kami tugasnya berperang, namun kami welcome kepada siapa saja yang mau berkunjung ke sini. Bagi yang mau berkemah atau Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), silakan diselenggarakan di sini. Kami akan membantu tempat dan pelatihannya. Seperti salah satu SMA di Purwokerto pernah melakukan LDK disini selama 2 hari. Kami latih kedisiplinan, makan dan tidur kita atur. Jika melanggar kita beri sanksi masuk kolam. Kalau untuk siswa sekolah dasar dan menengah belum ada latihan fisik, hanya pengenalan saja. Yang berminat  berkunjung ke markas, dapat menghubungi saya, di Staf 1,” tambah Didi.

Panjat Dinding 25 meter

Serka Hendro, selaku pemandu dari Yonif 406 memperkenalkan kegiatan penjagaan, latihan Taruna TNI baru, helm baja, senjata dan free climbing. Cara memandunya yang cukup kocak namun tegas semakin membawa suasana keakraban antara TNI dan siswa madrasah. Beberapa anak pun berani mencoba memanjat dinding curam berketinggian 25 meter. Mereka dibantu dengan tali carmantel  berdiameter 10,5  yang berstandar internasional sehingga sangat aman.

Salah satu personil cilik, Nadia usai berhasil mencapai ketinggian 25 meter menjelaskan pengalaman pertamanya yang penuh kesan.

“Saya suka sekali berkunjung ke markas Pak Tentara. Apalagi naik truk Tentara, asyik. Pak Tentara ramah semua, tegas dan disiplin. Saya juga berani  free climbing. Ternyata tidak sengeri yang saya bayangkan,” kesan Nadia. (sar/gt)