Penyuluh Agama Sebagai Mediator dan Komunikan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pemalang – Penyuluh Agama merupakan representasi dan garda terdepan Kementerian Agama yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Untuk meningkatkan kompetensi Penyuluh Agama Islam, Kankemenag Kabupaten Pemalang menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan peningkatan kompetensi Penyuluh Agama Islam, Kamis (25/10) di Balai Bhayangkara Polres Pemalang.
Kegiatan diikuti oleh Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS Kankemenag, Kanit Binmas Polres Pemalang, Babinsa Kodim 0711/Pemalang, Kepala KUA se-Kabupaten Pemalang, Ketua MUI Kabupaten Pemalang, dan Ketua FKUB Kabupaten Pemalang.

Bertindak sebagai narasumber yakni Kepala Kankemenag, Taufik Rahman, Kasat Intel Polres AKP Bowo Widianto, dan perwakilan Kodim 0711 Teguh Wibowo. Dalam materinya, Kepala Kankemenag menjelaskan fungsi penyuluh.

“Penyuluh agama harus mampu memberikan informasi yang positif kepada masyarakat. Selain itu, penyuluh juga harus bisa berfungsi sebagai motivator, inspirator, komunikan, mediator, dan advokator. Fungsi penyuluh tersebut harus benar-benar dilaksanakan dengan baik sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Taufik Rahman.

Taufik juga menjelaskan nilai dakwah yang dikemukakan oleh Buya Hamka. Dakwah itu membina, bukan menghina. Dakwah itu mencari teman, bukan mencari lawan. Dakwah itu menyatukan kekuatan, bukan memecah belah barisan.

Menjelang berhelatnya pesta demokrasi di tahun 2019, Taufik meminta para Penyuluh untuk berperan dalam menciptakan pesta demokrasi yang aman dan damai. Masyrakat agar diberikan informasi yang menyejukkan.

“Pesta demokrasi adalah sebuah keniscayaan. Penyuluh agar memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa kita sudah terbiasa dengan berbagai bentuk pemilihan, yang penting meskipun beda pilihan jangan sampai membuat perpecahan. Inilah bentuk fungsi dari penyuluh sebagai mediator dan komunikan,” kata Taufik.

Sementara itu, Kasat Intel Polres Pemalang, AKP Bowo Widianto mengatakan Polres Pemalang senantiasa membangun komunikasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan koordinasi lintas sektoral. Baik toga, tomas, dan toda mempunyai peran yang penting untuk menjaga stabilitas masyarakat. (fi/rf)