Anggaran Manasik Diharapkan Turun Lebih Awal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga terus mempersiapkan pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2019 secara maksimal. Dua agenda besar terdekat adalah Sosialisasi Haji dan Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Penyelenggaraan Haji .

Sosialisasi Haji sebagai agenda pertama telah dilaksanakan November 2018 lalu. Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, Ratmono dalam Rakor Evaluasi Penyelenggaraan Haji yang diikuti 20 perwakilan KUA, Rabu (26/12) di Aula Lantai II kantor setempat.

Ia juga menjelaskan, estimasi Calon Jemaah Haji (CJH) Purbalingga Tahun 2019 M/1440 H sebanyak 588 berhak lunas dan 20 orang cadangan. Sedangkan Rencana Perjalanan Haji ( RPH ) dimulai tanggal 6 Juli 2019.

“CJH Gelombang I masuk asrama haji tanggal 6 Juli 2019 sedangkan bagi Gelombang II memasuki asrama  tanggal 20 Juli 2019. Jadwal pemulangan Haji Gelombang I dari Makkah ke tanah air tanggal 29 Agustus 2019 dan Gelombang II tanggal 16 September 2019 dari Madinah ke tanah air,” ungkap Ratmono.

Berkaitan dengan Bimbingan Manasik Haji yang diselenggarakan Kementerian Agama, Ratmono berharap anggaran manasik dapat turun lebih awal.

“Saya berharap anggaran bimbingan manasik turun lebih gasik mengingat bulan Juli jadwal keberangkatan haji. Saya memakai pola tahun 2018, bimbingan manasik dilaksanakan setelah Idul Fitri,” jelasnya.

Ia menambahkan, teknis penyelenggaraan manasik dengan cara penggabungan. CJH dari kecamatan yang lebih sedikit bergabung ke CJH kecamatan yang lebih banyak atau ke kecamatan yang terdapat KUA yang paling representatif.

“Contohnya Karangmoncol bergabung dengan Rembang. Karena Kecamatan Rembang lebih banyak jemaahnya, juga karena Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Rembang baru dibangun dan lebih representatif,” jelas Ratmono.

Dari rekapitulasi per-kecamatan di tahun 2019 Kalimanah menduduki urutan teratas dengan CJH sejumlah 62 orang. Purbalingga dengan 61 orang CJH menempati urutan ke-2 dan Bukateja berada di urutan ke-3 dengan CJH sejumlah 55 orang. (sri_sar/gt)