Kejar Target Sukses UNBK 2019, MTsN 1 Pati Ikuti Simulasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – MTsN 1 Pati mengikuti simulasi-2 periode I guna mempersiapkan dan mengevaluasi siswa dan perangkat ujian benar-benar siap saat pelaksanaan UNBK 22-25 April 2019 mendatang, bertempat di madrasah setempat, Senin (28/1/19). Simulasi kali ini diikuti 349 siswa sesuai Daftar Nominasi Sementara (DNS) ujian 2019. Dari jumlah peserta tersebut terbagi atas tiga laboratorium komputer, masing-masing laboratorium terdiri atas tiga sesi ujian. Pada hari pertama simulasi berjalan lancar meskipun saat persiapan sempat terjadi kendala dengan server pusat.

Kepala MTsN 1 Pati Ali Musyafak mengatakan, Seperti tahun sebelumnya, pihak Puspendik menyelenggarakan simulasi UNBK sebanyak tiga kali (termasuk gladi bersih). Untuk simulasi-2 kali ini sempat terjadi kendala saat sinkron dengan server pusat. Hal ini karena pelaksanaan sinkron dibuka serentak untuk jenjang SMP/MTs, SMK, SMA/MA dan dalam waktu bersamaan yaitu pada hari Minggu (27/1/19) mulai pukul 12.00. Madrasah ini berhasil sinkron ketiga server tepat pukul 17.03. Sedangkan untuk pelaksanaan simulasi hari pertama, Senin (28/1/19), mata ujian Bahasa Indonesia, sesi pertama sempat mundur 20 menit dari jadwal seharusnya dikarenakan token dari server pusat belum rilis. Sesi kedua dan ketiga berjalan lancar, ujarnya.

Tahun ini terdapat beberapa tambahan menu baru pada aplikasi UNBK (CBT). Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh para proktor agar simulasi dan ujian bisa berjalan dengan baik dan tidak merugikan siswa. Salah satu menu yaitu laporan individu yang berfungsi untuk melihat skor hasil tes. Hal ini cukup memotivasi siswa, proktor, dan pengawas untuk mengikuti simulasi dengan sebaik-baiknya, jelasnya.

Ali Musyafak selaku kepala madrasah mengharap agar simulasi kali ini benar-benar dimanfaatkan sebagai salah satu tahapan mencapai target “Sukses UNBK 2019”. Dia juga mengimbau agar siswa dan petugas ujian dapat melaksanakan tugas masing-masing dengan sebaik-baiknya. “Ini adalah bentuk ikhtiar kita untuk mencapai tujuan demi meningkatkan prestasi dan martabat madrasah menuju lebih baik lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, beberapa peserta simulasi mengatakan bahwa mereka merasa agak grogi, terutama saat akan menutup sesi tes. Hal ini karena mereka akan melihat skor hasil tes masing-masing. Bahkan ada yang menutupi layar monitor dengan tangan. Tetapi, akhirnya dilihat juga karena penasaran. (mj/Am/bd)