Kemenag Pati Sosialisasi SPAK, Terapkan Antikorupsi Berbasis Keluarga

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Ny. Siti Fatimah Farhani memberikan pembinaan dan sosialisasi tentang Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) di aula Kantor Kemenag Kab. Pati, Rabu (20/2).

Selain ketua DWP Kanwil Kemenag Prov. Jateng beserta jajaran pengurus, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kankemenag Kab. Pati selaku penasehat DWP sekaligus membuka kegiatan secara resmi, pimpinan unit kerja, kepala satker se Kab. Pati, serta diikuti oleh kurang lebih 200 anggota DWP Kankemenag Kab. Pati.

“Sosialisasi SPAK kami sudah laksanakan di beberapa kabupaten/ kota di Jawa Tengah,” ujar Ny. Fatimah. Ia mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam akan kerangka filosofis dan konsep dasar gerakan “Saya, Perempuan Anti Korupsi” dan memberikan pengetahuan dasar mengenai tindak pidana korupsi melalui pengetahuan tentang modus-modus dan peluang-peluang terjadinya tindak pidana korupsi serta konsekuensi hukumnya.

Menurut isteri Kakanwil Kemenag Jateng itu, bahwa SPAK merupakan gerakan sosial pencegahan korupsi yang dimulai dari perempuan.

SPAK merupakan Brand Kampanye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bertujuan untuk memberikan informasi dan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat, khususnya dilingkungan Kemenag Jateng.

“Perempuan merupakan tokoh sentral dalam keluarga yang memberi andil sangat besar terhadap arah perkembangan suami dan anak-anak. Perempuan bisa mencegah dan mengingatkan suami agar tidak menyalahgunakan jabatan dan tidak terlibat dalam anti korupsi,” ujarnya.

Dalam gerakan SPAK, ada sejumlah game semai atau sembilan nilai anti korupsi diantaranya berupa nilai kejujuran, kepedulian, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

Menurut Fatimah, tindakan korupsi bukan semata-mata berhubungan dengan jumlah uang yang sangat besar tetapi juga hal-hal kecil dan sepele, juga bisa merupakan tindakan korupsi. Dia mencontohkan dengan memberikan hadiah kecil kepada atasan atau guru di sekolah jika anak menjadi juara kelas.

“Acara ini juga bertujuan untuk memperluas keterlibatan perempuan dalam gerakan antikorupsi, sehingga mencakup lebih banyak organisasi/individu perempuan yang akan menyebarkan gerakan antikorupsi kepada komunitasnya masing-masing,” ungkap isteri Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah tersebut.

Menurutnya, tips agar keluarga tidak terjebak oleh korupsi, Fatimah menyarankan para isteri pejabat untuk membuka usaha sampingan seperti berdagang seperti menjual pakaian dan alat-alat sembako. “Ayo kita buka usaha untuk menunjang pendapatan suami kita agar kita tidak terjebak dengan perbuatan korupsi,” ajak Fatimah.

Ditempat yang sama, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati, Ny. Siti Solekah Imron didampingi Sekretaris Ny. Siti Munazaah mengatakan, dengan diselenggarakanya kegiatan ini supaya dapat memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak serta meningkatkan kepedulian sosial antar DWP Kemenag kab/kota se-Jawa Tengah.

Solekah menyampaikan pertemuan dan sosialisasi SPAK itu merupakan sekaligus ajang silaturrahim antar anggota DWP Kemenag Pati. “Organisasi wanita terbentuk sebagai upaya pemerintah menghimpun dan juga membina para istri pegawai dalam mewujudkan kesejahteraan anggota dan keluarganya melalui peningkatan kualitas sumber daya anggota untuk mendukung tercapainya tujuan nasional,” ujar Solekah.

Kegiatan sosialisasi ini berlangsung meriah dengan antusiasnya peserta aktif melontarkan pertanyaan di sesi Tanya jawab dan mengikuti permainan game SPAK. Peserta juga semakin terhibur dengan alunan lagu-lagu sholawat persembahan ibu-ibu yang tergabung dalam group Hadroh DWP Kankemenag Kab. Pati. (Am/Wul)