Pejabat Kankemenag Purbalinga Ikuti Program Vaksinasi Covid-19

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Setelah Kepala Kankemenag Purbalingga Karsono menjalani vaksinasi Covid-19 di RSUD Goeteng Tarunadibrata beberapa waktu lalu, hari ini Kamis (25/02/2021) tiga orang pejabat Kankemenag Purbalingga menerima giliran suntik vaksin Sinovac di Puskesmas Purbalingga.

Kasubbag TU Purwadi menjelaskan, selain dirinya dua pejabat lainnya yang menerima suntik vaksinasi Covid-19 adalah Kasi Bimas Islam Mukhlis Abdillah dan Perencana Didik Wirawan.

“Kegiatan ini merupakan program pemerintah yang digelar di berbagai daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota,” jelasnya.

Menurutnya, vaksinasi yang diterimanya tersebut merupakan yang pertama kali dijalaninya. Sedangkan Kepala Kantor sudah menjalani suntikan vaksin untuk kedua kalinya.

“Selain pejabat struktural Kankemenag Purbalingga terdapat banyak pejabat dari instansi lain di kabupaten Purbalingga yang menjalani suntik vaksin ini,” jelasnya.

Terkait hanya 3 orang pejabat yang mendapatkan suntikan vaksin, Purwadi menjelaskan bahwa hal tersebut didasarkan pada surat dan.informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga.

“Ini karena keterbatasan ketersediaan vaksin. Jadi baru 3 orang pejabat yang diundang. Insyaalah nanti setelah persediaan vaksin ada dan memadai maka semua pegawai bisa mengikuti program vaksinasi ini,” jelasnya.

Purwadi menyampaikan, yang menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua adalah orang yang rentan tertular covid-19 sebab aktivitasnya berinteraksi dengan banyak orang. Di antaranya TNI, Polri, tokoh agama, pejabat struktural dan petugas pelayanan publik.

Kasi Bimas Islam Mukhlis Abdillah usai menjalani suntik vaksinasi menjelaskan, proses penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ditunjuk. Dalam menjalankan tugasnya mereka mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

“Sebelum proses vaksinasi para petugas mencatat data peserta setiap peserta. Selanjutnya proses screening yang meliputi pemeriksaan tekanan darah serta menanyakan informasi riwayat penyakit yang pernah diderita,” jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan informasi pihak medis prosedur tersebut harus dilakukan karena tidak semua orang dapat menerima vaksinasi tersebut.

“Dari info medis, orang dengan penyakit penyerta tertentu tidak diperbolehkan menerima suntik vaksin Covid-19,” jelasnya.

Dari hasil screening yang dilakukan, seluruhnya lolos sehingga penyuntikan vaksin dilakukan, tambahnya.

Grogi

Penerima vaksinasi lainnya Didik Wirawan mengungkapkan ekspresinya setelah melewati masa 30 menit penyuntikan.

“Alhamdulillah tidak ada reaksi apa-apa. Tidak pusing, biasa-biasa saja. Tapi awalnya sempat grogi,” ungkapnya.

Usai vaksinasi, para pejabat tersebut kembali ke tempat tugasnya masing-masing untuk melanjutkan aktivitas kedinasannya. (sar/bd)